Produksi Kopi Ditarget 50.260 Ton

Minggu 12 Jan 2025 - 22:37 WIB
Reporter : Adi Pabara
Editor : Nopriadi

BALIKBUKIT – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Lampung Barat tahun ini manergetkan produksi kopi di kabupaten setempat sebanyak 50.260 ton. 

“Untuk tahun ini target produksi kopi 50.260 ton. Target tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun 2024 lalu,” ungkap Kepala Disbunnak Yudha Setiawan, S.I.P, Minggu (12/1/2025).   

Dijelaskannya, produksi kopi di Lampung Barat tahun 2023 sebanyak 52.325 ton dengan rata-rata produktivitasnya mencapai 1.046 Kg per hektar. Sementara tahun 2024, produksi kopi di Lampung Barat mencapai 62.979 ton dengan produktivitas 1.260-3.500 Kg per hektar.

“Tahun lalu target produksi kopi 48.537 ton namun terealisasi 62.979 ton, jadi ada kenaikan yang cukup signifikan,” kata dia

Dijelaskannya, adapun program atau kegiatan yang mendukung untuk peningkatan produksi kopi yang bersumber dari APBD Lampung Barat tahun 2025, antara lain yaitu Pengawasan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian sesuai dengan Komoditas, Teknologi dan Spesifikasi Lokasi berupa bantuan mesin potong rumput untuk mengurangi penggunaan herbisida 25 unit, mesin pencacah rumput untuk ternak 3 unit dan alat pengolahan pupuk organik 3 unit.

Kemudian, Peningkatan Kualitas SDG Hewan/Tanaman  berupa deskripsi dan pendaftaran klon kopi lokal unggul sebanyak 2 varietas (klon Rope dan dan Bagio)

Lalu, akan ada kegiatan Pengendalian dan Pemanfaatan Kawasan Pertanian berupa Bantuan Sarana Pembangunan Demplot Pojok Merdeka di Pekon Sukamaju Kecamatan Lumbok Seminung (mendukung PTW Lumbok Seminung) berupa bibit kopi dan pupuk untuk tahun pertama. 

“Tahun ini kita juga akan ada kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Pertanian Lainnya  Berupa konservasi lahan dan peningkatan daya guna lahan di Kecamatan Batu Ketulis dan Lumbok Seminung,” kata Yudha.

Selain itu, lanjut dia, kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan berupa pelatihan, pengamatan, pelaporan dan pengendalian OPT. Selanjutnya, kegiatan Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian yaitu Peningkatan SDM berupa pemanfaatan pelatihan di Sekolah Kopi. Serta pembentukan dan Penyelenggaraan Sekolah Lapang Kelompok Tani Tingkat Kabupaten/Kota berupa Pelatihan Sekolah Lapang Lahan dan Air 5 unit/kelompok. “Dengan adanya sejumlah kegiatan tersebut, kita berharap produksi kopi dan harga kopi terus mengalami kenaikan sehingga pendapatan petani akan meningkat,” tutupnya. *

 

 

Kategori :