Radarlambar.bacakoran.co- Kurang dari tiga minggu setelah larangan terbang selama empat tahun di Eropa dicabut, Pakistan International Airlines (PIA) kembali menjadi sorotan setelah insiden penerbangan yang mendarat di landasan pacu yang salah.
Kejadian ini terjadi pada 17 Januari 2025, ketika penerbangan PK150 dari Dammam (DMM) menuju Multan (MUX) terpaksa dialihkan ke Lahore (LHE) karena jarak pandang yang buruk di Bandara Internasional Multan.
Namun, di Bandara Internasional Allama Iqbal di Lahore, kondisi cuaca tidak lebih baik dengan kabut tebal yang membatasi jarak pandang hingga hanya 600 meter.
Meskipun landasan pacu 36 Kanan (36R) dilengkapi dengan sistem pendaratan CATIIIB yang memungkinkan pendaratan otomatis, pesawat yang dioperasikan menggunakan Airbus A320-200 tersebut justru mendarat di landasan pacu paralel 36 Kiri (36L).
Masalah lebih lanjut muncul ketika lampu di landasan pacu 36L dilaporkan mati sebelum pesawat mendarat. Meskipun pilot berhasil mendarat dengan selamat dan keluar dari landasan pacu, baik kapten maupun kopilot dilarang terbang sementara menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Insiden ini menjadi sorotan karena Airbus A320 seharusnya secara otomatis menyetel frekuensi dan jalur pendaratan yang benar saat memasuki landasan pacu. Meskipun demikian, disarankan agar pilot memeriksa kembali frekuensi localizer yang terhubung dengan landasan pacu. Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan telah mengonfirmasi akan melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini untuk mengetahui penyebab pasti dari kesalahan tersebut.
Kejadian ini terjadi setelah maskapai tersebut mendapat izin untuk memulai penerbangan kembali ke Eropa pada 29 November 2024. Insiden ini menambah daftar sorotan media terkait maskapai PIA, yang sebelumnya juga mendapat perhatian terkait iklan yang dianggap tidak sensitif saat mempromosikan penerbangan ke Prancis.
Otoritas penerbangan kini tengah menyelidiki peristiwa tersebut, sementara banyak pihak mempertanyakan mengapa kedua pilot tidak memeriksa ulang data pendaratan meskipun ada ketidaksesuaian yang mencolok.(*)