Aurangzeb Ahmed: Otak Strategi Militer Pakistan yang Terinspirasi Taktik China Kuno

Aurangzeb Ahmed. Foto/Net--

Radarlambar.bacakoran.co - Di balik ketegangan antara Pakistan dan India, sosok Wakil Marsekal Udara Aurangzeb Ahmed mencuat sebagai tokoh militer yang tak hanya tangguh di medan tempur, tetapi juga tajam dalam berpikir strategi. Sebagai Direktur Jenderal Hubungan Masyarakat (DGPR) Angkatan Udara Pakistan sejak Agustus 2022, ia tak ragu tampil ke publik dengan pernyataan tegas yang mencerminkan keyakinan dan kepemimpinannya.

 

Aurangzeb bukan sekadar perwira tinggi biasa. Kariernya dimulai sejak 1992 sebagai pilot tempur, dan sejak itu ia dipercaya memimpin berbagai skuadron serta pangkalan udara strategis. Di markas besar PAF di Islamabad, ia pernah menduduki posisi penting sebagai Asisten Kepala Staf Udara yang mengurusi pengembangan operasional. Semua itu membentuknya sebagai pemimpin dengan kombinasi langka antara kemampuan teknis dan pandangan strategis jangka panjang.

 

Keunikan Aurangzeb terletak pada pendekatannya yang tidak konvensional. Ia memadukan pengalaman tempurnya dengan ilmu yang didapat dari luar negeri. Dengan gelar master dalam seni militer dari China, serta spesialisasi dalam keamanan nasional dari Universitas Pertahanan Nasional Pakistan, ia menjadikan filosofi dan taktik militer Tiongkok kuno sebagai bagian dari kerangka berpikir militernya. Pendekatan ini membuatnya berbeda dibandingkan perwira lainnya di tubuh Angkatan Udara Pakistan.

 

Lebih dari itu, Aurangzeb pernah menjadi pengajar di institusi pertahanan strategis dan memimpin kontingen militer di Arab Saudi, memperluas jangkauan pengaruh dan pengalamannya di kancah internasional.

 

Sebagai perwira berpangkat bintang dua—setara dengan Mayor Jenderal di angkatan darat—Aurangzeb kini menjadi bagian penting dalam penentuan arah kebijakan militer Pakistan, terutama dalam menghadapi ketegangan di kawasan Asia Selatan. Kepemimpinan dan wawasannya menjadikannya tokoh militer yang diperhitungkan, baik di dalam negeri maupun di mata internasional. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan