Rabies, Ancaman Penyakit yang Bisa Dicegah

Sabtu 25 Jan 2025 - 13:17 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Yogi Astrayuda

Radarlambar.bacakoran.co - Penyakit anjing gila, atau dikenal sebagai Rabies, merupakan infeksi akut yang menyerang sistem saraf pusat (SSP). Penyakit ini ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi dan dapat menyebabkan peradangan otak, koma, hingga kematian. Sebagai penyakit zoonosis, rabies dapat menyebar dari hewan ke manusia.

 

Beberapa hewan yang dapat menularkan rabies meliputi anjing, kera, musang, kucing, dan rubah. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2007, masa inkubasi rabies berlangsung sekitar 30 hingga 90 hari. Setelah virus masuk melalui luka gigitan atau cakaran, virus tersebut menetap di area luka selama sekitar dua minggu dan berkembang biak di jaringan otot sebelum menyebar ke sistem saraf.

 

Gejala rabies pada manusia muncul secara bertahap. Tahap awal biasanya ditandai dengan demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, insomnia, sakit kepala berat, sakit tenggorokan, dan nyeri tubuh. Pada tahap sensoris, gejala yang muncul berupa sensasi kesemutan atau panas di area gigitan, perasaan cemas, serta sensitivitas berlebihan terhadap rangsangan.

 

Saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk rabies. Namun, beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah risiko infeksi. Bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir sesegera mungkin untuk mengurangi jumlah virus. Pemberian vaksin rabies dalam waktu 72 jam setelah terpapar sangat dianjurkan. Pasien juga perlu diisolasi guna mencegah penularan lebih lanjut, dan segera dibawa ke fasilitas kesehatan, khususnya bagian Penyakit Tropik dan Infeksi, untuk mendapatkan penanganan.

 

Bagi individu yang memiliki risiko tinggi, seperti dokter hewan, pekerja laboratorium, anak-anak, dan wisatawan yang mengunjungi daerah endemis, vaksinasi pencegahan sangat disarankan. Vaksin diberikan sebanyak tiga dosis pada hari ke-0, 7, dan 21 atau 28. Pemeriksaan kadar antibodi juga perlu dilakukan secara berkala, dan vaksinasi penguat diberikan jika kadar antibodi kurang dari 0,5 IU/ml.

 

Rabies adalah penyakit yang mematikan. Setelah gejala muncul, harapan hidup pasien sangat kecil, bahkan dengan perawatan intensif. Namun, pemberian vaksin segera setelah terpapar tetap efektif selama gejala belum berkembang. Meskipun efektivitas vaksin menurun seiring waktu, pemberian vaksin masih penting hingga beberapa minggu atau bulan setelah paparan. Jika gejala telah muncul, pasien biasanya meninggal dalam waktu 3 hingga 20 hari.

 

Rabies dapat dicegah. Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksin secara lengkap, dan dukung program pemerintah dalam memberantas rabies. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita bisa melindungi diri, keluarga, dan masyarakat dari ancaman penyakit ini.(*)

Kategori :