Radarlambar.bacakoran.co- Bareskrim Polri mengungkapkan adanya penurunan suplai gas LPG 3 Kg ke sejumlah pangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Satuan Tugas Pangan Polri, Brigjen Helfi Assegaf, menyatakan bahwa hasil pengecekan di lapangan menunjukkan pasokan gas LPG yang semula 280 tabung per hari, kini hanya 130 tabung per hari.
Namun, hingga saat ini, tidak ditemukan indikasi penimbunan gas LPG 3 Kg yang menjadi penyebab penurunan pasokan tersebut. Helfi mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) selaku penyalur gas LPG untuk mencari solusi.
Di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Banten, antrean panjang terlihat di sejumlah pangkalan LPG 3 Kg. Hal ini disebabkan oleh perubahan kebijakan yang membuat masyarakat tidak lagi bisa membeli gas di pengecer dan harus mendatangi pangkalan resmi.
Sebagai respons, Helfi telah memerintahkan jajarannya untuk turun langsung ke lapangan guna mengecek dan mengawasi stok serta distribusi gas LPG 3 Kg. Laporan hasil pengecekan ini nantinya akan diserahkan kepada pimpinan.
Terkait dengan kebijakan distribusi LPG 3 Kg, Presiden Prabowo Subianto memutuskan agar penjualan gas LPG bersubsidi di tingkat pengecer bisa kembali dilakukan. Keputusan tersebut diambil setelah melihat situasi di lapangan yang menunjukkan kesulitan masyarakat dalam memperoleh LPG 3 Kg sejak kebijakan baru diterapkan pada 1 Februari 2025.
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa tidak ada pembatasan kuota LPG 3 Kg, hanya penjualan yang dialihkan ke pangkalan resmi yang terdaftar di Pertamina. Hal ini bertujuan untuk memastikan distribusi yang lebih tepat sasaran.(*)