Arus Kendaraan Padat, Waktu Tempuh Jalur Liwa-Krui hingga 3 Jam

Selasa 02 Jan 2024 - 23:00 WIB
Reporter : Edi
Editor : lusiana

BALIKBUKIT - Padatnya arus lalulintas di jalur wisata pantai Krui, Kabupaten Pesisir Barat menimbulkan kemacetan panjang mencapai 3 kilometer (KM). 

Jika normalnya jalur tersebut dapat ditempuh dalam waktu 45 menit, namun pada puncak libur tahun pada Senin 1, Januari 2024 waktu tempuh mencapai 2-3 jam.

Terpantau hingga pukul 21:30 WIB, arus lalulintas di Jalan Nasional itu mengalami kemacetan panjang terutama pada titik longsor di kawasan TNBBS, Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat yang tak kunjung di perbaiki oleh pihak BPJN.

Kemacetan sudah terjadi sejak pagi menjelang siang hari, ratusan kendaraan sepeda motor dan mobil semakin ramai baik dari arah krui ke liwa maupun sebaliknya.

Sunandar salah satu pengguna jalan yang berasal dari Kecamatan Balikbukit, di sela sela kemacetan mengaku sangat mengeluhkan kondisi seperti ini, karena untuk menikmati wisata pantai harus menyita waktu hingga 2-3 jam

“Belum lagi ditengah kawasan hutan semua akses sulit, seperti signal HP tidak ada, terlebih lagi kalau terjadi longsor susulan yang bisa membahayaman pengguna jalan,” keluhnya

Harapannya kondisi di jalur-jalur rawan bencana seperti ini lebih di tingkatkan lagi pengawasannya, terutama peran pihak BPJN supaya lebih tanggap dengan memperbaiki jalan longsor yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

“Kalau seperti ini jelas para pengguna jalan yang dirugikan, saat malam pada titik longsor tidak ada petugas yang berjaga. Sehingga para pengemudi saling berebut untuk saling mendahului,” cetusnya.

Menurunya, padatnya kendaraan memang sudah menjadi tradisi setiap tahun baru seperti ini, Pesisir Barat menjadi tujuan liburan bagi masyarakat dari berbagai daerah. Alih alih para pelancong dapat menikmati liburan tahun barunya. Tapi malah mengalami kemacetan panjang. 

“Tentu ini menjadi catatan khususnya pemerintah daerah dan provinsi. Agar dapat meningkatkan kan lagi infrastruktur jalan penghubung dua kabupaten itu,” harapnya.

Diketahui, kemacetan panjang di jalur Liwa-Krui ini sebelummya memang telah diprediksi para pengguna jalan dalam menyambut libur Natal dan tahun baru 2024, seperti yang diberitakan media ini sebelumnya.

Pengguna jalan mempertanyakan keseriusan pihak BPJN dalam menangani ruas jalan tersebut, mengingat tahun 2023 ini pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk menangani kerusakan berat maupun ringan di sepanjang ruas jalan mulai dari wilayah Padangtambak, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat hingga Kabupaten Pesisir Barat perbatasan Provinsi Bengkulu.

Para pengendara menyebut, saat ini jalan itu hanya dapat dilalui satu jalur, karena sebagian lainnya tertutup gundukan tanah. Kendaraan dari dua arah harus bergantian saat melintas di jalur tersebut.

”Kondisinya masih sama dengan sebelumnya, kami khawatir ditengah padatnya kendaraan saat libur natal dan tahun baru nanti bakal terjadi kemacetan panjang seperti saat lebaran Idul Fitri beberapa waku lalu,” ucapnya.

Selain menimbulkan kemacetan, kondisi itu juga membahayakan keselamatan pengendara, akibat jalan yang licin karena tergenang air bercampur lumpur sehingga pihaknya meminta agar Satker BPJN segera melakukan perbaikan ditengah proses pemeliharaan jalan nasional yang saat ini masih berjalan. 

Kategori :