Radarlambar.bacakoran.co -Pendeta Katolik atau Pastor Donald Martin Ye Naing Win ditemukan tewas setelah ditikam oleh sekelompok pria bersenjata di gerejanya di Myanmar. Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat malam, 14 Februari 2025, di kota Shwebo, wilayah Sagaing tengah, yang telah lama menjadi lokasi pertempuran sengit antara pasukan junta militer dan kelompok pemberontak yang menentang kekuasaan mereka.
Kabar kematian Pastor Ye Naing Win disampaikan oleh Kardinal Charles Bo, Ketua Konferensi Waligereja Myanmar, yang menyatakan bahwa pihaknya sangat terkejut dan berduka atas kejadian tersebut. Ia mendesak agar keadilan ditegakkan dan tindakan yang tepat diambil terhadap para pelaku pembunuhan, untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Menurut laporan, serangan itu dilakukan oleh 10 anggota Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), sebuah kelompok pemberontak yang terdiri dari mantan warga sipil yang mengangkat senjata untuk menggulingkan junta. Para pelaku dilaporkan memasuki gereja sekitar pukul 21.00 waktu setempat, memaksa pastor berusia 44 tahun itu untuk berlutut, dan kemudian membunuhnya dengan pisau.
Myanmar saat ini tengah dilanda perang saudara yang dimulai setelah militer menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada Februari 2021. Konflik ini telah menyebabkan lebih dari 6.000 warga sipil tewas, dengan berbagai pihak yang terlibat dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Kesepuluh pelaku pembunuhan Pastor Ye Naing Win dilaporkan telah ditangkap, dan penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan. (*)
Kategori :