PESISIR TENGAH - Perkebunan rakyat di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus menunjukkan potensi besar dalam menopang perekonomian daerah. Berdasarkan data yang ada bahwa, luas areal perkebunan rakyat di Kabupaten ini mencapai 26.461,8 hektare dengan total produksi sebesar 31.793,93 ton. Perkebunan ini terbagi dalam tiga kategori utama, yakni tanaman tahunan, tanaman semusim, serta tanaman rempah dan penyegar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., melalui Kabid Perkebunan, Zulfikardo, mengatakan, sektor perkebunan memiliki peran strategis dalam perekonomian masyarakat. Selain itu, perkebunan rakyat juga menjadi salah satu sektor andalan dalam menopang pendapatan petani di Kabupaten setempat.
“Untuk di Kabupaten Pesbar ini terdapat sejumlah komoditas unggulan seperti kelapa sawit, kopi robusta, dan lada memiliki kontribusi besar dalam produksi perkebunan daerah,” katanya.
Dijelaskannya, kategori tanaman tahunan menjadi penyumbang terbesar dalam luas areal dan produksi. Tercatat, luas lahan untuk tanaman tahunan mencapai 15.372,3 hektare dengan total produksi mencapai 26.602,46 ton. Komoditas utama dalam kategori ini yakni kelapa dalam dan kelapa sawit. Untuk tanaman kelapa dalam memiliki luas 6.366 hektare dengan produksi mencapai 6.126,58 ton,
“Sementara itu untuk tanaman kelapa sawit dengan hasil produksi mencapai 20.087,75 ton dari luas lahan 8.232 hektare. Produktivitas kelapa sawit tercatat paling tinggi, yakni 2.748 kilogram/hektare/tahun,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, terdapat komoditas lain seperti karet dari luasan 630 hektare, dengan produksi 299,59 ton/tahun, aren dari luasan 80,3 hektare,dengan hasil produksi 67,90 ton. Selain itu ada juga tanaman lain seperti jambu mete, kemiri, dan kapuk, namun dengan produksi lebih kecil. Berbeda dengan tanaman tahunan, kategori tanaman semusim memiliki luas lahan yang jauh lebih kecil, hanya mencapai 15 hektare dengan total produksi 4,70 ton.
“Seperti tanaman tembakau dengan luas lima hektare dan produksi mencapai 4,50 ton, dan tanaman nilam memiliki luas 10 hektare dengan produksi 0,20 ton,” katanya.
Sementara itu, masih kata dia, beberapa tanaman lain seperti tebu, rami, rosella, yute, kenaf, wijen, dan sereh wangi untuk di Pesbar ini tidak memiliki data produksi. Selanjutnya, tanaman rempah dan penyegar di Pesbar ini memiliki luas areal yang cukup signifikan, mencapai 11.074,5 hektare dengan total produksi 5.186,77 ton. Kopi robusta menjadi komoditas unggulan dalam kategori ini dengan luas 5.495 hektare dan produksi mencapai 3.358,68 ton.
“Selain itu, tanaman lada dengan luas lahan 2.801 hektare dan produksi mencapai 1.045,06 ton,” jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, ada juga tanaman kakao denga luas lahan mencapai 822,5 hektare dengan produksi 468,13 ton. Beberapa tanaman lain seperti pala dengan luas lahan mencapai 147 hektare, hasil produksi 10,68 ton. Kayu manis dari luas lahan 35 hektare, dengan produksi 26,64 ton, tanaman cengkeh dengan luas lahan 1.386 hektare, hasil produksi 195,78 ton. Vanili dengan luas 18 hektare, dan hasil produksi mencapai 8,92 ton, dan pinang dari luasan 356 hektare, dengan hasil produksi 69,26 ton per tahun.
“Dari total luas lahan 26.461,8 hektare dan rata-rata produksi mencapai 31.793,93 ton per tahun itu, tentunya sektor perkebunan rakyat di Kabupaten Pesbar memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut,” pungkasnya. *