Tim Jitupasna Pesbar Lakukan Survei Pasca Kebakaran MTS NU Krui

BANTUAN_ Tim Jitu pasna melakukan penionjauan dan menyerahkan bantuan pasca kebakaran di MTS NU Krui. Foto Dok--
PESISIR TENGAH – Tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) turun langsung ke lokasi kebakaran yang menghanguskan dua gedung Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTS NU) Krui, di Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, pada Minggu, 12 Oktober 2025 sekira pukul 10.30 Wib.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana BPBD Pesbar, Arnold Hasudungan Malau, S. Sos., mengatakan, selain dua gedung sekolah yang ludes terbakar, kebakaran juga berdampak pada beberapa rumah warga di sekitar lokasi, terutama pada bagian atap yang mengalami kerusakan akibat panas dan percikan api. Selain itu, kantin sekolah juga mengalami kerusakan ringan.
“Peninjauan ini merupakan bagian dari prosedur awal untuk mengidentifikasi kebutuhan pasca bencana, baik bagi fasilitas pendidikan maupun warga yang terdampak,” kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Tim Jitupasna juga menyalurkan bantuan awal kepada para korban. Bantuan diserahkan kepada Kelurahan Pasar Krui untuk diserahkan ke warga terdampak kebakaran. Terdapat empat paket bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupa sembako, serta empat paket bantuan buffer stock dari Dinas Sosial (Dinsos) Pesbar.
“Kami memberikan bantuan kepada warga terdampak dan juga kepada pihak sekolah melalui perwakilan. Ini adalah bantuan darurat awal untuk meringankan beban mereka,” tambahnya.
Semnetara itu, terkait hasil survei lapangan, Arnold menjelaskan, karena MTS NU Krui berada di bawah naungan yayasan, maka secara regulasi lembaga tersebut tidak dapat secara langsung menjadi penerima bantuan dari pemerintah daerah. Meski demikian, pihaknya tetap berupaya agar ada dukungan lain yang bisa disalurkan, khususnya untuk rumah-rumah warga yang ikut terdampak kebakaran.
“Untuk sekolah, karena statusnya di bawah yayasan, kami tidak bisa langsung masuk melalui jalur bantuan pemerintah daerah. Tapi untuk rumah-rumah warga, kami akan berupaya menyalurkan bantuan sesuai dengan kerusakan yang dialami,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, musibah kebakaran yang terjadi pada Minggu, 12 Oktober 2025, menyebabkan kerusakan parah pada dua gedung utama MTS NU Krui yang berisi 10 ruangan, terdiri dari delapan ruang kelas dan dua ruang kantor. Proses pembelajaran saat ini dihentikan sementara dan dialihkan secara daring selama satu pekan ke depan. Pihak sekolah juga masih melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama serta pihak yayasan terkait langkah pemulihan dan pembangunan kembali fasilitas yang rusak. (yogi/*)