Penyebab Obesitas dan Dampaknya
Obesitas menjadi masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia. Pola makan yang tinggi gula, lemak, dan garam serta gaya hidup sedentary atau kurang gerak merupakan penyebab utama obesitas. Di Indonesia, prevalensi obesitas pada orang dewasa terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2018, 39,7% penduduk perkotaan dan 30% penduduk pedesaan di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Selain pada orang dewasa, obesitas juga semakin umum terjadi pada anak-anak. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) menyebutkan bahwa pada 2018, sekitar 20% anak usia sekolah, 14,8% remaja, dan 35,5% orang dewasa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kardiometabolik seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, hingga gagal ginjal. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan ideal dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.
Pola Makan dan Kebiasaan Sosial yang Memengaruhi Obesitas
Pola makan yang tidak sehat sering kali dipengaruhi oleh kebiasaan sosial dan pola asuh orang tua. Di Indonesia, kebiasaan makan sepiring nasi yang banyak dengan lauk sedikit menjadi umum, terutama di daerah pedesaan. Makanan olahan yang tinggi kalori seperti sosis, nugget, dan bakso banyak dikonsumsi anak-anak, sementara makanan sehat seperti sayur dan tempe lebih jarang dihadirkan.
Kebiasaan ini berisiko menyebabkan obesitas dan kekurangan gizi pada anak. Selain itu, pandangan sosial yang menganggap anak gemuk sebagai sehat justru memperburuk keadaan. Pola makan seperti ini juga bisa menyebabkan masalah pencernaan dan mengganggu metabolisme tubuh.
Kaitan Obesitas dengan Stres dan Genetik
Obesitas juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik dan stres yang dialami selama masa kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami stres dan mengonsumsi makanan tinggi kalori dapat memengaruhi metabolisme anak yang lahir. Stres pada ibu hamil dapat meningkatkan hormon kortisol yang memengaruhi metabolisme anak, sehingga anak tersebut berpotensi mengalami obesitas sejak kecil.