Radarlambar,Bacakoran.co - Masjid Tua Jerrae yang terletak di Desa Allakuang, Kecamatan Maritengngae, menjadi bukti sejarah penyebaran Islam di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Berdiri kokoh selama 416 tahun, masjid ini tetap menjadi pusat ibadah dan tujuan wisata religi hingga kini.
Dibangun pada tahun 1609, Masjid Tua Jerrae berdiri di atas lahan seluas 21 x 12 meter dengan ketinggian 67 meter di atas permukaan laut. Arsitektur masjid ini sekilas menyerupai Masjid Agung Demak di Jawa Tengah, mencerminkan akulturasi budaya Islam dan tradisi lokal. Masjid ini menjadi salah satu dari empat masjid tertua di Sulawesi Selatan, menandai awal mula penyebaran agama Islam di wilayah tersebut.
Suprianto, pengurus Masjid Tua Jerrae, mengungkapkan bahwa bangunan ini dibuat menggunakan kayu ladang atau dikenal juga sebagai kayu lombok (kayu cabai). Meskipun telah mengalami renovasi pada bagian atap dan beberapa elemen interior pada tahun 2017, bentuk asli masjid tetap dipertahankan.
"Bentuk asli masjid ini tidak banyak berubah, hanya bagian atap dan sedikit interior yang diperbarui agar tetap terawat," jelas Suprianto yang didampingi oleh imam masjid Tua Jerrae, Senin 10 Maret 2025.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Tua Jerrae juga menjadi destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi peziarah, terutama di bulan suci Ramadan. Menurut Suprianto, banyak masyarakat dari berbagai daerah datang berziarah untuk merasakan nuansa sejarah dan spiritual di masjid bersejarah ini.
"Alhamdulillah, setiap bulan Ramadan, masyarakat dari sekitar dan daerah lain berbondong-bondong datang ke sini untuk berziarah," tambahnya.
Daya tarik utama Masjid Tua Jerrae terletak pada arsitektur tradisional yang unik dan sejarah panjangnya sebagai pusat penyebaran Islam. Masjid ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat Sidrap dan ditetapkan sebagai cagar budaya yang terus dilestarikan.
Keberadaan Masjid Tua Jerrae tidak hanya menjadi saksi perjalanan panjang peradaban Islam di Sulawesi Selatan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan menghormati warisan budaya bagi generasi mendatang.(*)
Kategori :