PESISIR TENGAH - Dalam rangka memastikan kelancaran arus mudik lebaran tahun 2025, Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskopdag) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) telah melakukan serangkaian pengawasan terhadap alat takar serta ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di kabupaten setempat.
Kepala Diskopdag Pesbar, Siswandi, S.Kom., M.H., melalui Kabid Perdagangan, Panji Ardha Santoso, S.Kom., M.M., mengatakan, kegiatan pengawasan disejumlah SPBU yang telah dilakukan itu untuk menjamin pelayanan yang optimal bagi masyarakat, sekaligus menghindari potensi penyimpangan yang dapat merugikan konsumen.
“Pengawasan ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Pesbar untuk memastikan masyarakat mendapatkan BBM dengan jumlah dan harga yang sesuai,” kata Panji, Selasa 11 Maret 2025.
Dikatakannya, pengawasan ini dilakukan secara menyeluruh guna mencegah praktik-praktik yang berpotensi merugikan konsumen, seperti manipulasi alat ukur atau penyimpangan dalam distribusi BBM. Sementara itu, dari hasil pengawasan yang telah dilakukan sebelumnya itu, seluruh alat ukur BBM di SPBU telah dipastikan sesuai dengan standar yang berlaku.
“Tidak ditemukan adanya ketidaksesuaian dalam takaran BBM di setiap SPBU, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir mengenai kebenaran jumlah BBM yang mereka beli,” jelasnya.
Selain memastikan keakuratan alat ukur, Diskopdag juga melakukan pemantauan terhadap ketersediaan stok BBM di setiap SPBU. Berdasarkan hasil pemantauan, hingga saat ini stok BBM masih dalam kondisi aman dan diprediksi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode mudik Lebaran. Diskopdag memastikan bahwa pasokan BBM terus dipantau agar tidak terjadi kelangkaan di tengah meningkatnya permintaan menjelang hari raya.
“Kita berharap pasokan BBM tetap stabil dan tidak ada kendala selama arus mudik maupun arus balik Lebaran. Mengingat, kebutuhan BBM akan meningkat secara signifikan,” ujarnya.
Karena itu, masih kata dia, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan distribusi BBM berjalan lancar tanpa hambatan. Diskopdag juga akan terus melakukan pengawasan serta pemantauan secara berkala untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Sebagian besar stok BBM yang tersedia di SPBU di Pesbar didominasi oleh BBM non-subsidi.
“Karena itu, kita akan terus memantau agar distribusi BBM tetap sesuai peruntukannya serta menghindari penyalahgunaan BBM subsidi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” jelasnya.
Ditambahkannya, bukan hanya pengawasan terhadap SPBU, Diskopdag Pesbar juga berencana melakukan inspeksi terhadap alat ukur dan timbangan yang digunakan oleh para pedagang di pasar tradisional. Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat takar yang digunakan oleh pedagang telah sesuai dengan standar yang ditetapkan sehingga tidak merugikan konsumen. Pihaknya juga kembali mengimbau para pedagang agar menggunakan alat ukur yang akurat dan sesuai ketentuan, sehingga tidak terjadi praktik yang merugikan konsumen.
“Pengawasan ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan yang transparan. Pengecekan ini akan dilakukan dalam waktu dekat,” pungkasnya.*