Radarlambar.bacakoran.co– Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan penutupan kantor kepala ilmuwan serta dua departemen lainnya sebagai bagian dari kebijakan efisiensi.
Keputusan ini diambil sebagai tindak lanjut dari arahan pemerintah yang menekankan pengurangan anggaran dan restrukturisasi lembaga federal.
Dalam memo internal yang ditandatangani oleh penjabat administrator NASA, Janet Petro, disebutkan bahwa salah satu departemen yang ditutup adalah yang menangani keragaman, kesetaraan, inklusi, dan aksesibilitas (DEIA).
Selain itu, kantor yang berfokus pada teknologi, kebijakan, dan strategi juga dihentikan operasinya. Sejumlah pegawai turut terdampak dalam proses efisiensi ini.
Petro menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi yang lebih luas, yang bertujuan memastikan NASA tetap efisien dan efektif dalam menjalankan misinya.
Ia juga menekankan bahwa perubahan ini akan membentuk kembali organisasi dan tenaga kerja NASA agar lebih selaras dengan mandat dan prioritas utama lembaga.
Penutupan kantor kepala ilmuwan NASA memicu kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan pengamat kebijakan. Beberapa pihak menilai langkah ini sebagai kemunduran dalam upaya NASA untuk mendukung penelitian berbasis sains, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan iklim dan eksplorasi luar angkasa.
Sementara itu, salah satu departemen yang ditutup sebelumnya berperan dalam memberikan wawasan strategis serta analisis kebijakan kepada pimpinan NASA.
Sejak dibentuk pada 2021, departemen ini telah berkontribusi dalam berbagai keputusan penting terkait arah kebijakan dan inovasi teknologi NASA.
Sejumlah ahli menilai bahwa pengurangan ini berisiko menghambat pengembangan kebijakan jangka panjang NASA, terutama dalam menghadapi tantangan eksplorasi luar angkasa serta penelitian perubahan iklim.
Meski demikian, NASA menegaskan bahwa reformasi ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan perubahan kebijakan dan memastikan penggunaan anggaran yang lebih efektif.(*)