RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Pemerintah Indonesia berencana membangun Sekolah Rakyat sebagai bagian dari upaya untuk mendukung pendidikan bagi anak-anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu, khususnya bagi mereka yang tergolong dalam desil 1 serta 2 pada data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).
Sekolah ini dirancang untuk menyediakan akses pendidikan yang sepenuhnya gratis bagi para siswa.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengonfirmasi bahwa Sekolah Rakyat tidak akan membebankan biaya apapun, termasuk untuk seragam, makan, dan tempat tinggal di asrama.
Selain itu, meskipun tidak dipungut biaya, sekolah ini tetap akan menerapkan kurikulum formal yang mencakup penguatan karakter, nasionalisme, kepemimpinan, serta keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Seleksi untuk Masuk Sekolah Rakyat
Untuk dapat diterima di Sekolah Rakyat, calon siswa perlu mengikuti rangkaian seleksi yang meliputi beberapa tahap.
Seleksi pertama akan mencakup verifikasi status ekonomi keluarga, dan tahap kedua adalah ujian akademik.
Gus Ipul mengungkapkan bahwa proses seleksi ini diperkirakan akan dimulai pada akhir Maret atau awal April 2025.
"Jika semuanya sesuai dengan rencana, pendaftaran untuk program ini akan dibuka dalam waktu dekat, yaitu dalam satu hingga dua bulan ke depan," jelas Gus Ipul. Proses seleksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak yang benar-benar membutuhkan fasilitas pendidikan ini dapat terdaftar.
Persiapan Lokasi dan Sarana Sekolah Rakyat
Pemerintah telah menyiapkan sejumlah lokasi untuk Sekolah Rakyat, dengan lebih dari 50 lokasi yang telah siap, tepatnya 53 lokasi.
Selain itu, berbagai aspek terkait operasional Sekolah Rakyat, seperti kurikulum, sarana, prasarana, dan mekanisme penerimaan siswa, sedang dipersiapkan bersama dengan para gubernur, bupati, dan walikota setempat.
Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat merasakan manfaat pendidikan yang berkualitas tanpa beban biaya, dan dapat memperoleh kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan potensi mereka. (*)