Setiap raja memiliki perannya masing-masing dalam membangun kejayaan Tarumanegara. Beberapa di antaranya memperluas wilayah, memperkuat pertahanan, serta mengembangkan sistem pemerintahan dan ekonomi.
Pada masa pemerintahan Raja Purnawarman merupakan puncak kejayaan kerajaan tersebut. Ia dikenal sebagai pemimpin yang berani dan memiliki strategi cemerlang dalam memperluas wilayah serta mengembangkan sistem administrasi kerajaan.
Pada masanya, berbagai peraturan diterapkan untuk memperkuat ketahanan negara, termasuk kebijakan perpajakan, hukum, serta strategi pertahanan. Wilayah Tarumanegara diperluas melalui ekspansi ke daerah-daerah sekitar yang kini dikenal sebagai bagian dari Jawa Barat. Hal ini menjadikan kerajaan ini sebagai kekuatan politik dan ekonomi yang dominan di kawasan tersebut.
Kerajaan Tarumanegara menerapkan sistem monarki absolut, di mana raja memiliki kendali penuh atas pemerintahan. Segala keputusan, termasuk hukum, kebijakan pajak, hingga urusan militer, berada di bawah kewenangannya.
Dalam menjalankan roda pemerintahan, raja dibantu oleh para pejabat yang bertugas dalam berbagai bidang, seperti agama, pertahanan, dan perdagangan.
Beberapa pejabat yang dikenal dalam prasasti adalah:
- Rakryan Mantri Haji Rakryan Sanjaya (Pejabat bidang agama)
- Rakryan Mantri Haji Rakryan Suryawarman (Pejabat bidang pertahanan)
- Rakryan Mantri Haji Rakryan Harisbaya (Pejabat bidang perdagangan)
Struktur pemerintahan yang tertata ini memungkinkan kerajaan bertahan lama dan mencapai puncak kejayaannya sebelum akhirnya mengalami kemunduran.
Sebagai salah satu kerajaan tertua di Nusantara, Tarumanegara memiliki peran besar dalam sejarah perkembangan peradaban di Indonesia. Dengan sistem pemerintahan yang kuat dan kepemimpinan yang bijaksana, kerajaan ini berkembang menjadi pusat kekuasaan yang berpengaruh di wilayah barat Pulau Jawa.
Kejayaannya di bawah kepemimpinan Raja Purnawarman membuktikan bahwa Tarumanegara adalah salah satu kerajaan yang patut dikenang dalam sejarah bangsa.(*)