5. Candi Tikus
Candi Tikus di Trowulan, Mojokerto, adalah sebuah situs petirtaan yang digunakan oleh keluarga kerajaan Majapahit untuk tujuan spiritual. Dibangun pada abad ke-14, candi ini memiliki struktur yang menyerupai Gunung Meru dan merupakan simbol penting dalam mitologi Hindu-Buddha yang berkembang pada masa itu.
6. Candi Surawana
Candi Surawana, atau Candi Surowono, terletak di Kediri dan dibangun pada abad ke-14 untuk memuliakan Bhre Wengker. Candi ini dihiasi relief yang menggambarkan kehidupan sehari-hari serta cerita-cerita Hindu seperti Arjunawiwaha dan Sri Tanjung. Meskipun sebagian besar candi telah hancur, struktur dasar dan relief-reliefnya tetap menunjukkan keindahan seni Majapahit.
7. Candi Cetho
Candi Cetho yang terletak di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, dibangun pada abad ke-15 oleh Raja Brawijaya V. Candi ini digunakan dalam ritual tolak bala dan ruwatan, dengan kompleks yang terdiri dari 14 teras. Relief-relief yang ada menggambarkan cerita-cerita Hindu, yang menunjukkan kedalaman spiritual dan kepercayaan masyarakat pada masa itu.
8. Candi Wringin Branjang
Candi Wringin Branjang yang terletak di Blitar dibangun pada tahun 1409 M. Dengan bentuk yang menyerupai rumah beratap limas, candi ini memiliki ciri khas tersendiri. Meskipun tidak memiliki batur, struktur tubuh dan atapnya memberikan kesan arsitektur yang unik.
9. Candi Penataran
Candi Penataran yang terletak di Blitar adalah kompleks candi terbesar peninggalan Majapahit. Dibangun pada abad ke-12 dan sering dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk, candi ini memiliki relief yang menggambarkan cerita Ramayana dan Kresnayana, menggambarkan pentingnya epos Hindu dalam kebudayaan Majapahit.