Radarlambar.Bacakoran.co — Pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Senin malam 7 April 2025 di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, menyita perhatian publik. Meski hangat dan penuh nuansa rekonsiliasi, Partai Gerindra menegaskan bahwa PDI Perjuangan tetap memilih berada di luar struktur pemerintahan.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyampaikan bahwa Megawati tetap memberikan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, namun dari posisi non-koalisi. Menurut Muzani, Megawati berharap masa kepemimpinan Prabowo berjalan efektif demi kepentingan rakyat, meskipun PDIP tidak masuk dalam jajaran kabinet.
"Bu Mega tetap ingin agar pemerintahan Prabowo bisa berjalan efektif, memaksimalkan kekuasaan untuk kepentingan rakyat, meski tanpa berada dalam koalisi pemerintahan," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu 9 April 2025.
Lebih lanjut, Muzani menjelaskan bahwa PDIP tetap bersedia berkontribusi memperkuat pemerintahan jika dibutuhkan, meski tidak secara formal bergabung dalam kabinet. Sikap ini disebut sebagai bentuk dukungan politik yang bersifat konstruktif.
"Ibu Mega mempersilakan jika PDIP dipandang dapat membantu dalam memperkuat pemerintahan, asalkan bukan dalam posisi sebagai partai koalisi," tambahnya.
Pertemuan kedua tokoh ini dianggap membawa pesan positif, terutama menjelang perayaan Idulfitri 1446 Hijriah. Muzani menyebut pertemuan tersebut sebagai simbol penting bagi persatuan bangsa.
"Pertemuan antarpemimpin seperti ini sangat dirindukan masyarakat. Apalagi dilakukan di momen Lebaran, yang memang identik dengan saling memaafkan dan mempererat hubungan," tutur Ketua MPR tersebut.
Di tengah tantangan nasional yang terus berkembang, terutama di sektor ekonomi, Muzani menekankan pentingnya kebersamaan para elite politik untuk menjaga stabilitas dan kekompakan bangsa.
Dijelaskannya, Kedepan indonesia menghadapi situasi ekonomi yang tidak mudah. Maka, sinyal persatuan dan gotong royong dari para pemimpin sangat penting untuk ditunjukkan kepada rakyat agar stabilitas negara tetap terjaga.
Sejarah bangsa, kata Muzani, telah membuktikan bahwa krisis dan tantangan berat hanya bisa diatasi melalui persatuan antara pemimpin dan rakyat. Dalam konteks ini, pertemuan Megawati dan Prabowo menjadi tonggak penting dalam menjaga harmoni politik nasional.
"Kesepahaman antara Ibu Mega dan Pak Prabowo untuk terus bekerja demi kepentingan rakyat menjadi poin penting dalam pertemuan tersebut," pungkas Muzani.(*)