Rencana Serangan Bom di Konser Lady Gaga Digagalkan Polisi Brasil

Senin 05 May 2025 - 13:58 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co -Pihak kepolisian Brasil berhasil menggagalkan rencana serangan bom dalam konser penyanyi pop dunia Lady Gaga di Pantai Copacabana, Rio de Janeiro. Konser yang dihadiri lebih dari dua juta orang itu berlangsung pada Sabtu (3/5) malam waktu setempat, dan tetap berjalan aman tanpa insiden.

Dalam pernyataan resmi, otoritas menyebut bahwa dua orang telah ditangkap: satu orang dewasa yang disebut sebagai otak rencana, serta seorang remaja yang diduga terlibat dalam upaya perekrutan untuk melancarkan serangan. Operasi kepolisian dengan sandi "Fake Monster" — merujuk pada julukan penggemar Lady Gaga, Little Monsters — dilancarkan di berbagai negara bagian, termasuk Rio de Janeiro, Sao Paulo, Rio Grande do Sul, dan Mato Grosso.

Menurut penyelidikan, para tersangka diduga berupaya menyusun serangan menggunakan bahan peledak rakitan yang dirancang untuk menarik perhatian dan ketenaran di media sosial. Lebih jauh, mereka diyakini menargetkan komunitas LGBTQ, dengan motif kebencian yang telah diungkap secara terbuka dalam komunikasi daring mereka.

Sekretaris Keamanan Publik Rio de Janeiro, Felipe Cury, menyatakan bahwa kelompok ini menyebarkan ujaran kebencian dan konten kekerasan di internet untuk memengaruhi serta merekrut kaum muda, termasuk anak-anak.

Meskipun ancaman sempat membayangi, konser berlangsung lancar berkat pengamanan ketat. Sebanyak 5.200 personel militer dan polisi dikerahkan untuk menjaga keamanan acara yang digelar secara gratis di salah satu lokasi paling ikonik Brasil.

Konser Lady Gaga ini menjadi sorotan, tak hanya karena skala massanya, tetapi juga karena diadakan tanpa tiket di tengah meroketnya harga pertunjukan musik di seluruh dunia. Lagu-lagu andalan seperti Born This Way, yang telah menjadi simbol perjuangan hak-hak LGBTQ sejak dirilis pada 2011, menggema di sepanjang pantai Copacabana.

Pihak manajemen Lady Gaga menyatakan tidak menyadari adanya ancaman selama pertunjukan berlangsung. Mereka baru mendapat informasi soal potensi serangan pada keesokan harinya, dan memastikan bahwa kerja sama dengan penegak hukum selama persiapan konser telah dilakukan secara menyeluruh dan profesional.

Pengungkapan rencana serangan ini menegaskan kembali ancaman nyata dari ekstremisme daring yang menyasar komunitas rentan, serta pentingnya kerja sama lintas lembaga dalam menjaga keamanan acara publik berskala besar. (*)

Kategori :