Radarlambar.bacakoran.co - Tren negatif Manchester United di Premier League berlanjut setelah mereka takluk 4-3 dari Brentford dalam laga pekan ke-35 yang berlangsung di Gtech Community Stadium, Minggu (4/5/2025). Kekalahan ini menjadi yang ke-16 bagi Setan Merah musim ini—rekor terburuk sepanjang sejarah klub di era Premier League.
Pelatih Ruben Amorim membuat kejutan dengan menurunkan skuad termuda dalam sejarah klub untuk pertandingan liga, termasuk memberi debut sebagai starter kepada striker berusia 17 tahun, Chido Obi. Keputusan ini diambil menyusul fokus utama tim pada leg kedua semifinal Liga Europa melawan Athletic Bilbao yang dijadwalkan tengah pekan nanti.
Meski tampil dengan skuad muda, MU sempat memimpin lebih dulu lewat gol Mason Mount di babak pertama, hasil penyelesaian dari umpan silang Alejandro Garnacho. Namun, keunggulan itu hanya bertahan singkat.
Brentford menyamakan kedudukan melalui gol bunuh diri Luke Shaw setelah bola kiriman Mikkel Damsgaard membentur tubuh sang bek dan masuk ke gawang sendiri. Enam menit berselang, Kevin Schade membawa Brentford berbalik unggul lewat sundulan spektakuler. Gol ini sempat menuai protes karena tidak dihentikannya permainan meskipun Matthijs de Ligt tengah cedera.
Schade menambah pundi-pundinya di babak kedua, menyambar umpan silang dari Bryan Mbeumo untuk mencetak brace. Yoane Wissa kemudian memperbesar keunggulan menjadi 4-1, memanfaatkan celah di lini belakang United.
MU mencoba bangkit di akhir laga. Garnacho mencetak gol jarak jauh pada menit ke-82, disusul gol Amad Diallo di menit ke-90+5 yang memperkecil ketertinggalan menjadi 4-3. Namun, waktu tak cukup untuk menyelamatkan poin, dan Brentford memastikan tiga angka penting di kandang sendiri.
Kekalahan ini menempatkan Manchester United di posisi ke-15 dengan 39 poin, hanya terpaut tipis dari zona degradasi. Sebaliknya, Brentford kini mengemas 52 poin dan menempati peringkat ke-9.
Mason Mount menyayangkan hasil ini, meski memahami adanya rotasi. “Saya tahu ada pertandingan besar hari Kamis, tetapi yang terpenting adalah hari ini. Kami harus memenangkan pertandingan, tetapi kami tidak melakukannya,” ujarnya. (*)