Radarlambar.bacakoran.co — Menjelang perayaan Hari Raya Waisak 2025, atmosfer toleransi dan kebersamaan terasa begitu kuat di Kota Bandar Lampung. Tidak hanya umat Buddha yang bersiap, namun aparat kepolisian juga turut hadir—bukan dengan atribut penegakan hukum semata, melainkan dengan semangat melayani dan merawat harmoni.
Puluhan personel dari Polresta Bandar Lampung, termasuk jajaran Polsek Teluk Betung Selatan dan Teluk Betung Utara, turun langsung ke tiga vihara utama di kota ini: Vihara Amurwa Bhumi Graha, Vihara Thay Hin Bio, dan Vihara Raksayu. Di bawah kepemimpinan Kapolresta Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, mereka tak sekadar melakukan pengecekan keamanan, tapi juga ikut bergotong royong membersihkan lingkungan vihara bersama para panitia perayaan.
Aksi nyata ini mencerminkan pendekatan humanis yang diusung kepolisian, menempatkan kehadiran mereka sebagai bagian dari komunitas, bukan sekadar penjaga. Total 60 personel dikerahkan dengan komposisi yang strategis untuk tiap lokasi, menunjukkan keseriusan dalam menjaga kelancaran dan kenyamanan perayaan Waisak.
Di sisi lain, Satuan Lalu Lintas juga telah menyiapkan skema pengaturan jalan guna mengantisipasi lonjakan kendaraan. Rencana pengalihan arus disiapkan secara detail agar mobilitas warga tetap lancar dan tertib.
Namun lebih dari itu, keterlibatan aparat dalam momen keagamaan ini menjadi simbol kuat dari semangat keberagaman. Upaya menciptakan rasa aman tak hanya dilakukan demi kelancaran ibadah, tetapi juga sebagai bentuk cinta terhadap kerukunan antarumat beragama.
Perayaan Waisak di Bandar Lampung tahun ini pun tak hanya menjadi ajang spiritual, tapi juga momentum kolektif untuk merawat persatuan. Polresta Bandar Lampung menunjukkan bahwa menjaga toleransi bisa dimulai dari hal sederhana: hadir, peduli, dan membersamai. (*)