Radarlambar.bacakoran.co - Manajer Aston Villa, Unai Emery, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya usai timnya tumbang 0-2 dari Manchester United di pekan terakhir Premier League 2024/2025, Minggu (25/5). Sorotan utamanya bukan pada performa tim, melainkan keputusan wasit Thomas Bramall yang dianggap merugikan Villa secara signifikan.
Salah satu momen yang menjadi perbincangan hangat adalah gol Morgan Rogers di babak pertama yang dianulir wasit. Rogers berhasil menjebol gawang Altay Bayındır, tetapi gol tersebut dibatalkan karena dianggap terjadi pelanggaran terhadap sang kiper. Bramall menilai Rogers sudah menendang bola dari genggaman Bayındır—dan peluit tanda pelanggaran telah dibunyikan sebelum bola melewati garis gawang. Karena itu, VAR tidak memiliki kewenangan untuk meninjau insiden tersebut.
Dalam penjelasan resmi yang dirilis oleh Premier League Match Centre di media sosial, disebutkan:
“Keputusan wasit adalah memberikan tendangan bebas untuk Manchester United karena Bayındır dianggap telah menguasai bola. Karena peluit sudah dibunyikan sebelum bola masuk, VAR tidak dapat melakukan review.”
Emery yang ditemui selepas pertandingan menyatakan bahwa keputusan tersebut sangat memengaruhi jalannya laga.
“Kami harus menerimanya, tapi itu jelas kesalahan besar,” ujar Emery kepada TNT Sports.
“Gol itu bisa menjadi titik balik. Kami bermain dengan 10 pemain dan tetap berusaha. Tapi beberapa keputusan bisa mengubah arah pertandingan.”
Emery juga mengonfirmasi bahwa ia sempat menyampaikan langsung keberatannya kepada wasit Bramall seusai laga. Meski tak mengungkap detail percakapan, ia menegaskan bahwa wasit sudah mengetahui pendapatnya.