Sindiran Pedas Dubes AS untuk Israel: Kalau Perancis Mau Palestina, Bangun Saja di French Riviera

Senin 02 Jun 2025 - 13:23 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co -Suhu diplomatik antara sekutu-sekutu lama di panggung global kembali memanas. Kali ini, Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, Mike Huckabee, menyulut kontroversi dengan pernyataannya yang menyindir keras posisi Perancis dalam isu pengakuan negara Palestina.

Dalam sebuah wawancara yang dirilis akhir pekan lalu, Huckabee melontarkan komentar tajam yang menyiratkan ketidaksetujuan terhadap rencana konferensi internasional yang digagas Perancis dan Arab Saudi di markas besar PBB. Konferensi ini bertujuan untuk mendorong kembali solusi dua negara—gagasan yang selama ini tak pernah mendapat tempat di bawah pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Huckabee tak segan mengejek antusiasme Perancis terhadap wacana negara Palestina. Ia bahkan menyarankan agar Perancis saja yang menyediakan sebagian wilayahnya, tepatnya kawasan French Riviera, untuk dijadikan tanah bagi Palestina. Ucapan ini tentu bukan sekadar satir biasa, tapi bentuk penolakan eksplisit terhadap tekanan internasional terhadap Israel di tengah konflik yang masih membara.

Langkah Perancis yang menyatakan kemungkinan akan mengakui negara Palestina tahun ini memang telah menuai reaksi keras dari pemerintah Israel. Bagi Tel Aviv, keputusan itu dinilai sebagai bentuk dukungan terselubung terhadap kelompok militan seperti Hamas, sekaligus memperkeruh upaya penyelesaian konflik yang sudah rapuh.

Ketegangan bertambah ketika Presiden Emmanuel Macron mendesak negara-negara Eropa agar lebih tegas terhadap Israel, terutama jika situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Pernyataan ini dianggap Israel sebagai bentuk permusuhan terbuka, hingga muncul tudingan bahwa Macron sedang melancarkan “perang salib” melawan negara Yahudi.

Di tengah drama geopolitik yang terus bergulir, sindiran Huckabee menggambarkan betapa panasnya perdebatan seputar pengakuan negara Palestina, serta betapa kompleksnya tarik-menarik kepentingan antara nilai-nilai kemanusiaan, kedaulatan, dan strategi politik global. (*)

Kategori :