Radarlambar.Bacakoran.co - Bagi para penikmat senja dan keindahan alam yang masih alami, Pantai Banongan yang terletak di Kabupaten Sit-ubondo, Jawa Timur, layak menjadi tujuan perjalanan berikutnya. Pantai ini menghadirkan panorama matahari terbenam yang memukau, berpadu dengan nuansa pantai tradisional yang masih jauh dari sentuhan komer-sialisasi.
Terletak di Desa Wringin, Kecamatan Asembagus, Pantai Banongan be-rada tidak jauh dari jalur utama Pantura Jawa Timur. Lokasinya yang strategis membuatnya cukup mudah dijangkau, baik oleh wisatawan lokal maupun luar daerah. Dari pusat Kota Situbondo, perjalanan menuju pan-tai ini memakan waktu sekitar satu jam dengan jarak kurang lebih 50 kil-ometer.
Perjalanan ke Pantai Banongan menawarkan pengalaman tersendiri. Para pengunjung akan melintasi kawasan perkebunan milik warga yang sedang dalam masa panen, memberikan nuansa pedesaan yang asri. Meskipun kondisi jalan belum sepenuhnya baik, dengan beberapa ruas yang masih berbatu dan tidak terlalu lebar, justru hal itu menjadi bagian dari daya tarik tersendiri bagi para pelancong yang gemar menjelajahi tempat-tempat tersembunyi.
Ciri khas utama Pantai Banongan adalah hamparan pasir hitamnya yang memanjang, membentuk garis pantai yang indah. Terletak di perairan Selat Madura, pantai ini memiliki ombak yang relatif tenang. Perahu-perahu nelayan yang berlabuh di sepanjang bibir pantai menambah keu-nikan lanskap yang ditawarkan. Bagi para pengunjung yang ingin menikmati ketenangan laut, tempat ini bisa menjadi pilihan tepat.
Saat matahari mulai meredup dan bergerak perlahan ke barat, suasana pantai berubah menjadi sangat dramatis. Kilauan sinar keemasan dari ma-tahari yang hendak tenggelam memantul di permukaan air laut yang tenang, menciptakan gradasi warna yang luar biasa indah. Perpaduan warna langit dan laut di kala senja menghadirkan pemandangan yang menggetarkan hati, sangat cocok bagi pencinta fotografi atau siapa saja yang ingin menikmati momen sunyi yang menenangkan.
Banyak pengunjung yang sengaja datang ke Pantai Banongan hanya un-tuk menyaksikan proses matahari terbenam. Meskipun tidak ada fasilitas modern yang memanjakan wisatawan, keindahan alami dan suasana damai yang ditawarkan sudah cukup membuat banyak orang terkesan. Bahkan, meskipun statusnya sebagai pantai nelayan, nama Pantai Banongan telah dikenal hingga ke luar wilayah Situbondo.
Namun demikian, karena belum tersedia fasilitas umum seperti tempat makan, kamar mandi, atau akomodasi, disarankan bagi wisatawan untuk membawa perlengkapan pribadi dan bekal dari rumah. Pantai ini lebih cocok dijadikan destinasi wisata harian, terutama bagi mereka yang ingin menghabiskan waktu menikmati panorama sore hari.
Waktu terbaik untuk tiba di pantai ini adalah sekitar pukul 4 sore. Saat itu, matahari belum terlalu rendah, dan pengunjung memiliki cukup wak-tu untuk mencari tempat terbaik menyaksikan matahari terbenam. Tidak sedikit pengunjung yang sengaja duduk di pasir atau membawa alas duduk untuk menikmati momen ini secara lebih nyaman.
Pantai Banongan merupakan contoh nyata bahwa keindahan alam tidak selalu membutuhkan fasilitas mewah atau promosi besar-besaran. Justru karena masih alami dan belum ramai dikunjungi, pantai ini menawarkan pengalaman yang lebih intim dan mendalam. Keheningan, lanskap yang menawan, serta nuansa pesisir yang otentik menjadi kombinasi sempurna untuk melepas penat dari hiruk-pikuk keseharian.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, Pantai Banongan pantas untuk lebih diperhatikan dan dikembangkan secara bijak, agar tetap menjaga keasliannya namun dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. Saat ini, ia masih menjadi surga kecil yang tersembunyi, menunggu untuk dijelajahi oleh mereka yang menghargai keindahan dalam kesederhanaan.
Jika Anda mencari tempat untuk meresapi senja yang tenang tanpa gangguan keramaian, duduk di tepi Pantai Banongan sambil menatap cakrawala bisa menjadi pengalaman tak terlupakan. Situbondo mungkin belum masuk dalam daftar utama wisatawan domestik, namun tempat-tempat seperti Pantai Banongan membuktikan bahwa keindahan sejati tersebar di seluruh penjuru Nusantara menunggu untuk ditemukan dan diapresiasi dengan sepenuh hati.(yayan/*)