Radarlambar.bacakoran.co – Pemerintah pusat kembali menegaskan komitmennya terhadap pengembangan energi bersih dan berkelanjutan. Kamis (26/6), Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi meresmikan operasional dan pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi.
Peresmian dilakukan secara daring dan disaksikan secara serentak dari berbagai lokasi. Proyek tersebut mengusung total kapasitas sebesar 379,7 megawatt dan menelan investasi mencapai Rp25 triliun. Tidak hanya menyentuh sektor kelistrikan, agenda ini juga mencakup peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari di Blok Cepu, Blora, Jawa Tengah.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi besar menuju kemandirian energi nasional. Pengembangan EBT tidak hanya ditujukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, tetapi juga untuk mempercepat transisi menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Di sisi lain, pembangunan ini sekaligus menandai dimulainya pengerjaan lima unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) di beberapa wilayah Indonesia. Proyek-proyek ini diharapkan dapat memperkuat bauran energi nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis hijau di daerah-daerah.
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginformasikan bahwa pemerataan pembangunan energi hijau telah mencakup berbagai wilayah dengan potensi EBT yang tinggi. Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan ketahanan energi jangka panjang, sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan.
Pemerintah juga menyebut bahwa masih banyak proyek strategis lain yang akan dijalankan dalam waktu dekat. Seluruh rangkaian ini merupakan bagian dari grand design ketahanan energi nasional yang berbasis teknologi modern dan berkelanjutan.
Dengan peresmian proyek tersebut, Indonesia menegaskan diri sebagai negara yang siap bertransformasi menuju era energi bersih, di tengah tantangan global perubahan iklim dan krisis energi.(*/rinto)