Demi Keamanan Pengendara, BPJN Lakukan Perlebaran Jalan di Titik Amblas KM 22 Jalur Liwa–Krui

Senin 07 Jul 2025 - 16:28 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co— Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Lampung terus berupaya menanggulangi kerusakan jalan nasional di KM 22 ruas Liwa–Krui, tepatnya di Pemangku I Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat.

Jalan yang amblas akibat hujan deras itu kini tengah ditangani dengan langkah darurat berupa pelebaran jalur aman di sisi stabil guna menjamin keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas.

Sejumlah petugas BPJN dikerahkan sejak Senin (7/7/2025), menggunakan alat berat untuk memperlebar bahu jalan sebagai jalur alternatif sementara. Jalur ini difungsikan agar kendaraan roda dua dan roda empat tetap dapat melintas, meskipun secara bergantian dan dengan pengawasan ketat.

Untuk memastikan kelancaran pembuatan akses sementara itu, pekerjaan di tinjau langsung oleh Kepala BPJN Lampung Susan Novelia, didampingi sejumlah pejabat terkait.

“Kami upayakan pelebaran jalur sisi aman agar lalu lintas tidak lumpuh total. Ini langkah taktis sambil menunggu proses penanganan permanen, termasuk stabilisasi tanah di titik rawan,” ujar pihak BPJN.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pihaknya juga tengah melakukan penanganan jangka panjang, termasuk rekonstruksi total jika diperlukan, dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan tanah dan risiko longsor di kawasan perbukitan tersebut.

Sementara itu, pengawasan lalu lintas juga diperketat oleh Polres Lampung Barat. Kasat Lantas Iptu Deni Saputra menegaskan bahwa kendaraan besar dilarang melintas.

“Hanya kendaraan roda dua dan roda empat ringan yang diperbolehkan melintas secara bergantian. Kami tempatkan personel di titik rawan untuk memastikan lalu lintas tetap terkendali,” jelas Iptu Deni mewakili Kapolres AKBP Rinaldo Aser.

Warga dan pengguna jalan menyambut baik langkah cepat BPJN. Namun, mereka tetap berharap penanganan tidak hanya darurat, tetapi juga menyeluruh dan berkelanjutan.

“Semoga segera diperbaiki permanen. Kalau tidak ditangani serius, takutnya makin melebar dan berbahaya,” ujar Joni, pengemudi travel asal Krui.

Hingga kini, arus kendaraan masih diberlakukan sistem buka-tutup di jalur sempit yang tersedia, dengan prioritas keselamatan pengendara. Masyarakat diminta tetap waspada, terutama saat hujan turun, serta mengikuti arahan petugas di lapangan.(*)

Kategori :