Radarlambar.bacackoran.co– Lima tentara Israel tewas dan sedikitnya 10 lainnya terluka dalam penyergapan mematikan di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Minggu (6/7). Insiden ini menjadi salah satu serangan paling mematikan terhadap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak agresi ke Gaza dimulai.
Mengutip laporan Aljazirah dan media Israel, operasi perlawanan dilakukan dengan skenario berlapis. Alat peledak pertama menghantam kendaraan lapis baja yang mengangkut pasukan, disusul rudal anti-tank yang menghantam robot berisi amunisi. Tak berhenti di situ, pejuang Hamas juga menyerang pasukan penyelamat Israel yang dikerahkan ke lokasi.
Warga Ashkelon, Israel selatan, dilaporkan mendengar ledakan besar saat serangan berlangsung. Salah satu korban luka adalah perwira senior IDF. Media Israel mengonfirmasi bahwa korban tewas ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.
Tentara yang menjadi sasaran penyergapan berasal dari unit teknik elit Yahalom, yang diketahui kerap terlibat dalam pemasangan jebakan dan penghancuran rumah-rumah warga di Gaza.
Helikopter Israel dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan memberikan tembakan perlindungan. Situasi di lokasi dilaporkan masih berkembang dengan satu tentara dilaporkan hilang dan beberapa kendaraan terbakar.
Juru bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam, Abu Ubaidah, menyebut serangan itu sebagai pesan keras terhadap Israel. “Pemakaman tentara Israel akan menjadi hal biasa selama agresi di Gaza terus berlanjut,” ujarnya.
Serangan di Beit Hanoun ini melengkapi daftar panjang kerugian IDF bulan ini. Juni lalu, tercatat 20 tentara dan perwira Israel tewas di Gaza. Dalam beberapa pekan terakhir, serangan serupa juga terjadi di Khan Yunis dan Shujaiya, menewaskan sedikitnya tujuh tentara dan melukai puluhan lainnya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang sedang berada di Washington dilaporkan mendapat pengarahan langsung mengenai insiden ini. (*)
Kategori :