Soal Korban Kebakaran di Ulok Mukti, BPBD Pesbar Siap Salurkan Bantuan

Kamis 07 Aug 2025 - 20:50 WIB
Reporter : Yayan Prantoso

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan menyalurkan bantuan kepada Hasan Supriyanto (50), korban kebakaran warung di Pekon Ulok Mukti, Kecamatan Ngambur. Penyaluran bantuan akan dilakukan usai tim gabungan Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana) melakukan pengecekan lapangan pada Jumat, 8 Agustus 2025.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana BPBD Pesbar, Arnold Malau, S.Sos., mendampingi Kepala BPBD Imam Habibbudin, S.Hut., M.Si., menjelaskan bahwa tim Jitupasna terdiri dari unsur BPBD, Dinas Sosial, serta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP). Tim ini akan menginventarisasi kerusakan dan menilai kebutuhan korban pasca bencana.

“Pengecekan ini bertujuan untuk mendata secara rinci kerugian akibat kebakaran, serta sebagai dasar pemberian bantuan,” kata Arnold, Kamis, 7 Agustus 2025.

Dijelaskannya, bantuan awal yang akan disalurkan berupa buffer stock logistik seperti sembako dan kebutuhan dasar lainnya. Bantuan tersebut merupakan bentuk respon cepat pemerintah daerah terhadap warga terdampak bencana. Sementara untuk bantuan material atau jenis bantuan lainnya, masih menunggu hasil kajian tim dan akan dibahas lebih lanjut dalam forum lintas OPD.

“Semua bentuk bantuan lanjutan akan mempertimbangkan hasil survei di lapangan dan tetap dikoordinasikan dengan tim teknis agar penyalurannya tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah warung kelontong milik Hasan Supriyanto, warga Pemangku Panji Wayang, Pekon Ulok Mukti, ludes terbakar pada Rabu, 6 Agustus 2025, sekitar pukul 11.00 WIB. Musibah tersebut diduga dipicu oleh korsleting listrik.

Peratin Pekon Ulok Mukti, A. Hibzon, S.Pd., mengungkapkan bahwa saat kejadian, warung dalam keadaan kosong karena pemilik sedang berada di rumah kerabat untuk membantu persiapan hajatan. Kondisi itu membuat api tidak segera diketahui warga, hingga kebakaran dengan cepat membesar dan melalap seluruh bagian bangunan.

“Bangunan warung terbuat dari kayu dan terpisah dari rumah induk. Karena mudah terbakar, seluruh bangunan habis dilalap api dalam waktu singkat,” jelas Hibzon.

Upaya warga sekitar untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya tidak berhasil menghentikan kobaran api. Dalam waktu sekitar 15 menit, bangunan dan seluruh isinya hangus terbakar.

“Warga sudah berusaha memadamkan api secara gotong royong, tapi kobaran api terlalu besar dan cepat meluas,” tambahnya.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp50 juta. Seluruh barang dagangan yang baru dibeli ikut terbakar, termasuk uang tunai sekitar Rp3 juta yang disimpan di dalam warung.

Pemerintah Pekon Ulok Mukti juga telah melakukan pendataan dan segera menyusun laporan resmi untuk disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

“Kami akan segera mengirimkan laporan resmi agar korban dapat menerima bantuan dari pemerintah daerah. Ini bentuk tanggung jawab kami kepada warga,” tandasnya. (yayan/*)

 

Kategori :