RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Situs Sangiran di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, telah lama dikenal sebagai kawasan purbakala terlengkap di Asia. Namun, Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, juga menyimpan jejak penting kehidupan manusia purba yang kini menjadi pusat penelitian arkeologi Indonesia.
Sejak 2023, Desa Manyarejo menjadi lokasi Program Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) yang melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD), serta enam universitas besar di Indonesia. Tahun ini, program tersebut telah memasuki edisi ketujuh dan berlangsung pada 5–20 Agustus 2025.
Dalam kegiatan terbaru, para peneliti dan mahasiswa berhasil menemukan 36 fragmen fosil tulang, gading, gigi, hingga tanduk. Selain itu, tim konservasi juga mengelola 58 temuan tambahan dari rumah warga dan lokasi ekskavasi, serta melakukan klasifikasi terhadap lebih dari 1.300 artefak.
Penelitian berfokus pada lapisan endapan yang dikenal sebagai Horison Budaya, yang diyakini menyimpan data perkembangan kebudayaan manusia masa pertengahan di Pulau Jawa. Masyarakat Manyarejo ikut serta menjaga kawasan ini, sehingga kolaborasi lintas sektor semakin memperkuat upaya pelestarian warisan dunia UNESCO tersebut.
Ke depan, situs Manyarejo direncanakan menjadi museum terbuka (in-situ) sehingga pengunjung dapat menyaksikan langsung fosil pada lokasi penemuannya. Melalui kegiatan PATI, para arkeolog muda Indonesia diharapkan mampu melanjutkan riset sekaligus menjaga warisan sejarah yang tersimpan di Sangiran. (*)