KEBUNTEBU — Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kecamatan Kebuntebu, Kabupaten Lampung Barat, mulai melakukan evaluasi atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pekon (APBP) Tahap I Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini dimulai dari Pekon Purawiwitan pada Senin, 22 September 2025.
Kegiatan monev tersebut dipimpin langsung oleh Camat Kebuntebu, Ernawati, S.E., yang didampingi oleh jajaran petugas pendamping desa serta pendamping lokal desa setempat.
Dalam keterangannya, Camat Ernawati menyampaikan bahwa hingga saat ini monev telah dilakukan di enam pekon, termasuk Purawiwitan. Dari hasil pengecekan di lapangan serta pemeriksaan administrasi, pelaksanaan APBP di Pekon Purawiwitan telah mencapai 80% realisasi, baik secara fisik maupun administratif.
Namun demikian, masih terdapat 20% pekerjaan fisik yang belum terselesaikan, terutama pada kegiatan renovasi Balai Konferensi Pekon.
Menurut penjelasan Ernawati, keterlambatan ini disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja lokal. Hal ini terjadi lantaran sebagian besar warga masih sibuk dengan rutinitas di kebun kopi masing-masing, sehingga pelibatan masyarakat dalam kegiatan pembangunan belum maksimal.
Selain itu, dalam aspek ketahanan pangan, pemerintah pekon telah merealisasikan penyertaan modal sebesar 20% ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dana tersebut telah ditransfer dan saat ini tinggal menunggu proses pelaksanaan program, yakni pengembangan budidaya perikanan.
Ernawati menekankan pentingnya menyelesaikan seluruh kegiatan pada tahap I sesegera mungkin, mengingat saat ini proses pengusulan anggaran untuk Tahap II sudah mulai berjalan.
“Kami berharap seluruh pekon dapat menyelesaikan kegiatan tahap pertama tepat waktu, agar nantinya tidak menghambat proses pencairan dan pelaksanaan kegiatan pada tahap selanjutnya,” ujar Ernawati.
Sebagai informasi, setelah pelaksanaan monev di enam pekon awal, tim akan melanjutkan monitoring di empat pekon lainnya dalam waktu dekat. Keempat pekon tersebut adalah Muara Jaya 1, Pura Jaya, Muara Jaya 2, dan Tribudi Sukur.
Dengan adanya kegiatan monev ini, diharapkan pengelolaan dana desa di Kecamatan Kebun Tebu dapat lebih transparan, akuntabel, dan tepat sasaran, sehingga benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (rinto/nopri)