BALIKBUKIT - Bencana longsor yang terjadi di jalan lintas nasional, jalur Liwa-Krui di Kilometer 17 kawasan TNBBS, Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat dimanfaatkan sejumlah oknum untuk melakukan kegiatan pungutan liar (Pungli).
Aksi pungli itu terekam kamera ponsel salah seorang pengendara hingga viral di media sosial berbasis WhatsApp. Dalam video yang berdurasi 1 menit 18 detik itu, tampak oknum warga mematok tarif sebesar Rp20 ribu kepada pengendara tersebut.
Dalam unggahan video itu terdengar percakapan pengendara yang menanyakan dalam bahasa daerah "Pikha Bang (berapa bang)" tanya si pengemudi. "20 Ribu" jawab di oknum warga. Usai diberi, terdengar celetukan pengendara "Wih Menang Banyak" ucap si pengendara seraya mengakhiri rekaman kamera tersebut.
Menyikapi itu, Kapolsek Balikbukit Iptu Sabtudin memastikan akan segera menindaklanjuti hal tersebut. ”Siap, ini akan jadi atensi dan segera kami tindaklanjuti,”singkat dia.
Sementara itu, aksi pungli tersebut banyak menuai tanggapan negatif dari para pengguna jalan. Terlebih para oknum warga mematok tarif yang besar hanya melintas di jalan longsor tersebut.
“Ya kalau sekadar sukarela okelah, karena mereka juga kan membantu agar lalulintas tidak macet. Tapi kalau mematok tarif sampai Rp20 ribu, ini sudah tidak benar dan harus ditertibkan oleh petugas,” ungkap sejumlah pengendara.
Pihaknya juga mempertanyakan keberadaan petugas berwenang yang seharusnya berada dilokasi untuk mengatur kelancaran lalulintas. “Ini juga petugasnya kemana, kok malah masyarakat yang ada di lokasi, jadi wajar saja kalau situasi ini dimanfaatkan oknum untuk melakukan pungli,”cetus pengendara. (*)