SEKINCAU - Para petani Perkebunan Kopi dan Hortikultura, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) berharap dengan pemerintah lakukan penambahan pupuk urea bersubsidi.
Harapan itu karena kebutuhan pupuk bersubsidi setiap tahunnya terus meningkat lantaran masyarakat terus memaksimalkan pengelolaan lahan. Bahkan di perkirakan 2025 mendatang semangat tani khususnya perkebunan kopi dalam pengelolaan lahan akan semakin semangat melihat kondisi buah tahun ini dan harga jual yang cukup luar biasa diatas Rp50 ribu perkilogram.
Sahroni salah satu petani, mengatakan untuk mendapatkan pupuk orea bersubsidi 2023 kemarin sangat sulit, lantaran di sebutkan tidak adanya lagi pupuk orea bersubsidi untuk perkebunan kopi.
Dampak dari itu bagi petani yang tarap ekonominya menengah keatas masih mampu membeli pupuk non subsidi walaupun harganya jauh lebih tinggi dari pupuk subsidi.
Karena itu yang menjadi kesulitan tersebut tahun ini dapat diatasi dengan adanya kembali pupuk subsidi orea untuk perkebunan, karena bagaimana pun juga, orea menjadi salah satu kebutuhan penting dalam usaha perkebunan kopi.
"Kami sangat mengharapkan pupuk orea bersubsidi di tambah dan kios pupuk betul-betul dapat menyalurkan sesuai dengan kebutuhan petani dan petani yang benar-benar terdaftar sebagai penerima pupuk bantuan," katanya.
Apalagi sekarang ini intensitas hujan yang sangat tinggi yang berpotensi merontokkan buah kopi, sehingga solusi yang tepat adalah dengan diberikan pemupukan.
"Pupuk menjadi solusi mempertahankan buah kopi dari ancaman kerontokan, karena itu harapan kami dipermudah beli pupuk bersubsidi," tandasnya. *