BALIKBUKIT - Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lampung Barat, hasil pemetaan Pemkab Lampung Barat bersama stakeholder dalam rangka memuki arus mudik lebaran hari raya Idul Fitri 1445 hijriah, beberapa persoalan dikhawatirkan akan terjadi menghambat arus mudik.
Kepala Dishub Lampung Barat Reza Mahendra melalui Kasi Angkutan Penumpang Wendi Satria mengatakan, ada beberapa permasalahan yang berpotensi terjadi yakni pasar tumpah dan kendaraan barang menjadi hambatan samping serta menurunkan kapasitas jalan sehingga bisa menyebabkan kemacetan.
"Potensi-potensi permasalahan ini sudah kita antisipasi, sehingga diharapkan mudik berjalan dengan aman dan lancar," ungkap Wendi Satria.
Selain itu, potensi permasalahan lainnya yakni meningkatnya pengunjung di tempat wisata yang dapat menimbulkan kemacetan arus lalu lintas, lalu potensi antrian BBM bersubsidi menggunakan barcode (Solar dan pertalite) pada SPBU. "Beberapa kebijakan yang akan diterapkan dalam menghadapi musim mudik lebaran, diantaranya tidak melakukan pembatasan pergerakan mobilitas masyarakat," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 209 armada kendaraan siap beroperasi melayani angkutan mudik lebaran 2024 bagi masyarakat. Mulai dari bus antar kota antar provinsi (AKAP), bis angkutan kota dalam provinsi (AKDP) hingga travel, masing-masing memiliki jumlah berbeda, AKAP 25 unit armada, AKDP 40 armada dan travel 144 armada.
Ratusan armada tersebut melayani berbagai tujuan trayek, mulai dari Liwa-Bandar Lampung dan sebaliknya, ataupun dari Liwa-Pulau Jawa ataupun sebaliknya tergantung rute keberangkatan masing-masing armada. *