Radar Lambar - Jumat (17 November 2023) menjadi hari terakhir bagi Peratin Sukaraja, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat Guswadi memimpin rutinitas mingguan senam sehat bersama masyarakat setempat, selaku pimpinan pekon.
Pasalnya pekan depan Guswadi yang selama 6 tahun ini diamanahkan sebagai peratin menyelesaikan masa kerjanya yang digantikan oleh pejabat (Pj) peratin dari Kantor Kelurahan Pajar Bulan berstatus PNS bagaimana ketentuan pemerintah hingga tibanya masa pemilihan peratin (pilratin) 2025 mendatang.
Sukacita tanpa teriring dalam kegiatan senam sehat tersebut dimana warga yang dikomandoi oleh Klub Jantung Sehat (KJS) berharap kepada Peratin Guswadi, setelah melepas masa jabatannya untuk tetap menjadi motivator dan pembina warga khususnya dalam keikutsertaan senam yang menjadi aktivitas mingguan masyarakat di pekon tersebut semasa kepemimpinannya ini.
Ketua KJS Sukaraja Tia Arista, menyampaikan bahwasanya meskipun Guswadi adalah pimpinan di pekon tersebut, namun berkat kedekatannya dengan seluruh komponen masyarakat membuat suasana tidak terlalu kaku.
Artinya kedekatan antara masyarakat dengan perangkat pekon begitu melekat sehingga menjadikan hari demi hari aktivitas yang berkaitan dengan peran serta perangkat selalu berlangsung seru dan sukses.
"Di mata kami Peratin Guswadi bukan hanya seorang pimpinan pekon, melainkan betul-betul menjadi kakak/bapak bagi warga. Dengan penampilan yang sederhana dan selalu mengedepankan tutur bahasa yang bijaksana dan santun serta menghormati semua lawan bicaranya," ungkap Tia.
Sementara dalam sambutannya Guswadi, mengucapkan pamit kepada peserta senam yang mana dirinya telah habis masa kerja dan tinggal menunggu pelantikan dan sertijab pejabat baru.
Dalam hal itu dirinya mengucapkan permohonan maaf setelah 6 tahun menjalankan tugas sebagai para tim tentu banyak perbuatan dan kesalahan yang terjadi hal itu lalu pas karena dirinya sama saja dengan yang lain ini masyarakat biasa.
Ia juga meminta kepada warga untuk tetap menjalin komunikasi yang baik, dengan apa yang dapat dilakukannya meskipun bukan lagi berstatus peratin.
Pihaknya juga berpesan agar semua aktivitas yang selama ini telah menjadi kebiasaan di pekon tersebut, baik itu senam sehat ataupun perkumpulan ibu-ibu pengajian untuk terus dilanjutkan karena dirinya tentu akan menjadi bagian dari masyarakat yang akan ikut melanjutkan semua yang telah dibudayakan di Pekon Sukaraja tersebut.*