BALIKBUKIT - Program asuransi usaha ternak sapi (AUTS) di wilayah Kabupaten Lampung Barat sepi peminat. Pasalnya, hingga kini belum ada satu pun peternak yang berminat dan mendaftarkan ternaknya untuk di asuransi.
Untuk diketahui, program AUTS digagas oleh Kementerian Pertanian dalam rangka memberikan perlindungan atas kematian dan kehilangan ternak sapi dan kerbau.
“Sampai saat ini belum ada satupun peternak yang mendaftarkan ternak sapi atau kambing nya untuk di asuransi,” kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Yudha Setiawan, S.I.P., Rabu 21 Agustus 2024.
Kata Yudha, program asuransi itu digulirkan sejak 2017 oleh pemerintah pusat. Tujuannya untuk melindungi peternak dan memberi kenyamanan sektor peternakan sapi. Premi asuransi Rp200.000 per ekor per tahun. Namun peternak tidak membayar penuh sebab mendapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp160.000 sehingga peternak hanya membayar premi Rp40.000 per ekor per tahun.
Meski nilai premi hanya Rp40.000 per ekor per tahun, tetapi jika terjadi kematian karena sakit atau kehilangan akan mendapatkan ganti rugi Rp10 juta. “Meski preminya hanya Rp40.000 per ekor/tahun, namun peternak yang mendaftar masih minim,” kata dia.
Menurut Yudha, minimnya peternak yang mendaftar AUTS dikarenakan beberapa faktor, salah satunya karena kebanyakan peternak merasa jarang ada kasus terjadi pada ternaknya, seperti mati atau dicuri sehingga mereka tidak berminat untuk mendaftar AUTS.
“Kita sudah berupaya agar seluruh peternak sapi di Kabupaten Lampung Barat mendaftar menjadi peserta program AUTS, salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat termasuk kepada peserta yang lama agar mereka mendaftar ulang kembali namun para peternak belum berminat untuk mendaftar di tahun ini,” ujar dia.
Yudha mengimbau kepada peternak untuk mendaftarkan ternaknya ikut program AUTS, karena ini akan membantu peternak, ketika ternaknya mati atau hilang sehingga mendapatkan asuransi. *