PESISIR TENGAH – Banjir bandang yang terjadi pada aliran Way Krui di Kecamatan Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) pada Rabu (15/11), lalu berdampak pada semakin parahnya erosi yang terjadi pada dinding aliran sungai tersebut di Pekon Gunungkemala Timur.
Peratin Gunungkemala Timur Edison Surya., mengatakan saat ini kondisi erosi di pekon setempat semakin mengkhawatirkan, karena jarak sungai dengan rumah warga tidak sampai satu meter lagi setelah kembali tergerus akibat banjir pada aliran sungai tersebut.
“ Banjir pada aliran sungai yang terjadi pada Rabu (15/11) lalu membuat erosi semakin parah, bahkan sejumlah rumah warga semakin terancam karena jarak pondais rumah dengan aliran sungai semakin dekat,” jelasnya.
Dijelaskannya, tanggul yang dibangun beberapa tahun lalu, saat ini sudah tergerus bahkan jalan setapak yang ada di pinggir sungai tersebut sudah tidak bisa dilintasi lagi.
“ Tanggul yang dibangun memang tidak ada penahannya, karena memang hanya tumpukan batu dan pasir saat aliran sungai tersbeut dilakukan normaliasasi,” jelasnya.
Menurutnya, sejak beberapa tahun terakhir, pihaknya sudah mengupayakan agar ada pembanguan beronjong pada dinding sungai tersebutm, namun hingga sekarang tidak ada realisasinya.
“ Bahkan beberapa tahun lalu sempat dibangun beronjong, tapi tidak bertahan lama karena hancur akibat hantaman banjir banda, semenjak itu tidak ad aperbaikan ataupun pembangunan ulang yang dilakukan Pemkab Pesbar,” terangnya.
Pihaknya berharap, Pemkab pesbar dapat menyiapkan anggaran untuk melindungi pekon setempat dari ancaman erosi Way Krui, jangan sampai ada korban baru ada upaya yang dilakukan.
“ Peninjauan sudah sering dilakukan oleh Dinas PUPR, tapi sampai sekarang tidak ada realisasinya, kami jangan sampai rumah rusak baru ada upaya yang dilakukan,” pungkasnya. (yogi/*)