Puskesmas Krui Selatan Maksimalkan Pelayanan KB
Puskesmas Krui Selatan memaksimalkan pelayanan KB dalam rangka memperingati hari kontrasepsi sedunia-Foto Dok---
KRUI SELATAN – Dalam rangka memperingati hari kontrasepsi sedunia tahun 2024. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Kamis 19 September 2024 kemarin, telah memaksimalkan pelayanan Keluarga Berencana (KB) untuk masyarakat setempat.
Kepala UPTD Puskesmas Krui Selatan, Ns. Eka Sapta Saputra, S.Kep., mengatakan, pelayanan KB itu selain dalam rangka memperingati hari kontrasepsi sedunia, juga untuk memaksimalkan program KB khususnya di Kecamatan Krui Selatan yang diikuti oleh masyarakat setempat.
“Dalam pelayanan KB secara gratis yang dilaksanakan pada Kamis 19 September 2024 itu juga telah mencapai target kuota, dengan rincian yakni untuk pelayanan umum seperti KB jenis IUD sebanyak lima orang, kemduian KB jenis Implant 30 orang,” katanya, Jumat 20 September 2024.
Kemudian, lanjutnya, KB jenis suntik, KB Pil, dan KB Kondom masing-masing juga sebanyak 30 orang. Sementara itu, untuk KB pasca salin yakni IUD ada satu orang, Implant dua orang, suntik enam orang, Pil lima orang dan KB jenis Kondom tiga orang. Semuanya telah memenuhi kuota, pihaknya tentu berharap kepada masyarakat di Kecamatan Krui Selatan ini agar tetap mendukung program KB yang telah digulirkan Pemerintah.
“Bagi masyarakat yang memang membutuhkan pelayanan KB ataupun konsultasi maupun koordinasi terkait dengan program KB itu bisa datang langsung ke Puskesmas setempat,” jelasnya.
Ditambahkannya, berkoordinasi dengan seluruh kader Posyandu yang ada di Pekon masing-masing. Puskesmas setempat juga akan terus memaksimalkan untuk berkoordinasi dengan Pemkab setempat melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, mengenai pelayanan KB itu. Sehingga, program KB akan terus berjalan dengan baik dan maksimal.
“Kita juga berharap agar kader Posyandu di Kecamatan ini terus mensosialisasikan ke masyarakat, salah satunya mengenai pelayanan KB ke masyarakat, termasuk sosialisasi mengenai alat kontrasepsi yang digunakan, karena peserta KB itu tidak sama menggunakan jenis kontrasepsi,” pungkasnya.(yayan/*)