5 Orang Terkaya di Indonesia Periode September 2024 Versi Forbes
Foto. Freepik.com--
Radarlambar.bacakoran.co - Forbes, sebuah majalah bisnis terkemuka Amerika Serikat memperbarui peringkat daftar orang terkaya di dunia atk terkecuali Indonesia, yang bisa diakses di laman resminya Forbes Real Time Billionaires.
Daftar orang terkaya di Indonesia awal September 2024 yang dirilise Forbes .
1. Prajogo Pangestu (US$ 74,2 Miliar)
Prajogo Pangestu menduduki posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia pada awal periode September 2024, ia merupakan seorang pengusaha bidang perkayuan telah menggeluti bisnisnya selama lebih dari 40 tahun.
Prajogo melebarkan sayapnya ke sektor petrokimia dengan mengakuisisi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, bisnis tersebut menjadi penyumbang terbanyak harta kekayaan pengusaha berusia 80 tahun itu.
2. Robert Budi Hartono (US$ 26,8 Miliar)
Anak dari Oei Wie Gwan ini merupakan orang yang pertama kali membangun perusahaan rokok Djarum di Indonesia, setelah kepergian sang ayah Robert bersama saudaranya Michael, iapun mewarisi perusahaan dan mulai mengekspor produk tembakau pada 1972.
Pada 1981 kedua bersaudara memperkenalkan merek rokok pertamanya, Djarum Super dan pada saat itu Robert juga merupakan pemilik salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, namanya PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
3. Michael Hartono (US$ 25,8 Miliar)
Michael Hartono adalah kakak kandung R. Budi Hartono, dirinya mewarisi perusahaan rokok Djarum sang ayah. Selain itu Michael memiliki perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat dengan luasan sekitar 65.000 hektar.
Bersama Robert selain mengembangkan bisnis keluarga Michael menjadi pemilik saham terbesar di Bank Central Asia (BCA). Kedua bersaudara merupakan pemilik Global Digital Niaga dengan memiliki e-commerce Blibli.
4. Low Tuck Kwong (US$ 23,2 Miliar)
Sosok ini dikenal sebagai raja batu bara, Low Tuck Kwong merupakan pengusaha asal Singapura yang pindah kewarganegaraan Indonesia pada 1992.
Dirinya adalah pendiri perusahaan batubara Bayan Resources, memegang kendali atas perusahaan energi terbarukan di Singapura, Metis Energi.