Hajar Aswad Batu Dari Surga Peneliti Ungkap Asal Usulnya

foto: Ilustrasi freepik.com--

Radarlambar.Bacakoran.co -  Batu Hajar Aswad batu hitam yang terpacak di salah satu sudut Kakbah merupakan salah satu dari kisah dunia Islam paling populer.

Batu Hajar Aswad tersebut telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim yang dalam ceritanya berasal dari surga.

Dimana awalnya Hajar Aswad berwarna putih dan bisa memancarkan sinar. Tetapi terjadi perubahan warna pada batu menjadi hitam diceritakan karena menyerap dosa-dosa umat manusia di atas bumi.

Karena kisah tersebut mendorong para ilmuwan mencari tahu jawaban sains terhadap misteri batu Hajar Aswad. Untuk mengetahui terkait kebenaran  perubahan warna, dan bisa memancarkan sinar, dan dikategorikan jenis batu apa. 

Para ilmuwan membuat teori ihwal terhadap jenis batu Hajar Aswad. Dengan ada yang menyebut batu tersebut sekelas dengan batu akik. Ada pula mengatakan kategorikan jenis batu meteor.

Para ahli berpendapat bahwa pengkategorian Hajar Aswad merupakan batu meteor dianggap paling dekat kalau mengacu dengannya kisah yang berasal dari surga.

Terlebih, fakta sejarah mengungkap terdapat jejak meteorit di sekitaran Kakbah, tempat Hajar Aswad tersebut berada.

Pada Tahun 1932 peneliti Philby di Al-Hadidah menemukan kawah tumbukan meteor yang kelak disebut Wabar, berukuran lebih dari 100 meter, serta ditemukan beberapa pecahan meteor di sekitar kawah dan gurun setempat.

Pecahan meteor tersebut secara garis besar  terbentuk dari leburan pasir dan silika bercampur nikel. Sejalan waktu,  campuran itu memunculkan lapisan warna putih dari dalam dan bagian luarnya terbungkus cangkang hitam yang dihasilkan dari nikel, melalui  ledakan Nikel dan Ferum atau besir di luar angkasa.

Sehingga beranjak dari pengamatan itu disebutkan ciri-ciri pecahan meteor sesuai dengan gambaran Hajar Aswad.

Menurutnya, lapisan warna putih rapuh dan tidak tahan lama. Sehingga, lapisan itu berada dalam lapisan batuan berwarna hitam yang menyelimutinya. Jadi warna putih tidak abadi dan dapat menghilang seiring dengan waktu.

Terkait  itu, dalam narasiterkait perubahan warna Hakar Aswad memang benar bisa ada penjelasannya secara sains. Berarti, bukan disebabkan oleh penyerapan dosa-dosa manusia. Dan bintik-bintik putih dalam Hajar Aswad kiwari adalah sisa-sisa kaca dan batu pasir.

Pembuktian empirik lain menyangkut usia batu.  Menjelaskan usia batu tersebut sesuai dengan jangkauan pengamatan orang Arab kuno dengan kemungkinan besar, batuan dibawa ke Makkah melalui jalur dari Oman.

Tetapi teori Hajar Aswad berasal dari batu meteor memiliki kelemahan  batu meteor tak bisa mengapung, tak bisa pecah menjadi pecahan kecil, hingga sulit menahan erosi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan