Padangtambak Rembuk Stunting dan Bagikan BLT-DD Triwulan III
PEMBAGIAN BLT-DD Triwulan Tiga Pekon Padangtambak oleh Camat Way Tenong Nowo Wibawono.-Foto Dok -
WAYTENONG - Pemerintah Pekon Padangtambak, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Periode Juli, Agustus dan September, kepada 40 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Selasa 15 Oktober 2024.
Acara yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna (GSG) pekon setempat, sekaligus rembuk stunting dihadiri Camat Nowo Wibowono, M.Pd., Kepala Puskesmas Fajar Bulan, Minarni, SKM., M.Kes., Ketua dan anggota LHP, Pendamping Desa, bhabinkamtibmas, Babinsa, aparat pekon dan seluruh KPM.
Peratin Umar Suki, dalam kesempatan itu menyampaikan rasa syukur setelah menyelesaikan proses administrasi perihal anggaran pekon, akhirnya program mulai dapat dilaksanakan seperti BLT yang menjadi salah satu prioritas dalam pemanfaatan Dana Desa.
Dijelaskan, sesuai dengan regulasi setiap KPM mendapatkan BLT-DD sebesar Rp300.000 setiap bulan, selama Tahun Anggaran 2024. Maka untuk pembagian periode Juli, Agustus dan September setiap KPM mendapatkan uang tunai Rp900.000.
”Semoga bantuan tersebut bermanfaat dengan baik serta tepat guna dan BLT-DD tahun 2025 mendatang bisa di kurangi jumlah penerima, mengingat tahun ini masyarakat khususnya petani kopi, mendapatkan hasil yang memuaskan, bahkan harga mahal, sehingga Dana Desa bisa dipergunakan untuk pembangunan lainnya,” sebutnya.
Sementara Camat Nowo Wibawono berpesan kepada penerima bantuan dapat memanfaatkan sebaik mungkin, dengan keperluan rumah tangga. Sebab program BLT-DD ini merupakan inisiatif pemerintah pusat melalui pemerintah Pekon, sesuai dengan peraturan Menteri keuangan (PMK) 202/PMK/07/2022, yang mengacu pada perubahan PMK 128 PMK 07/2021.
Ditempat yang sama Kepala Puskesmas Pajarbulan Minarni menerangkan rembuk stunting bersifat terpusat dan diinstruksikan langsung dari pemerintah pusat.
Permasalahan Stunting menjadi prioritas pemerintah daerah, kecamatan hingga pekon dan kelurahan dikarenakan masalah ini mempengaruhi kualitas SDM yaitu terhambatnya tumbuh kembang anak.
"Program ini harus dilaksanakan secara konvergen atau terpusat, terpadu dan terkoordinasi," tegasnya.
”Saya berharap Pekon Padang Tambak, khususnya di Kecamatan Way Tenong, tidak ada anak yang kurang gizi, karena pemerintah pekon, kader posyandu, bidan desa selalu aktif mensosialisasikan kepada masyarakat tentang Rembuk Stunting,” tandasnya. (rinto/nopri)