Pondasi Amblas, RKB SMP Satap 1 Way Tenong Mengkhawatirkan
AMBLAS: SMP Satap 1 Kecamatan Waytenong Kabupaten Lampung Barat berharap amblasnya pondasi RKB dan kerusakan beberapa fasilitas lainnya, di sekolah itu bisa segera ditangani.-Foto Dok---
WAYTENONG - Kepala SMP Satu Atap (Satap) 1 Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Hadi Ismanto, A.Ma, S.E., berharap amblasnya pondasi ruang kelas belajar (RKB) dan kerusakan beberapa fasilitas lainnya, di sekolah itu bisa segera ditangani.
Hadi Ismanto menyampaikan, pondasi dengan panjang sekitar delapan meter amblas, penyebabnya dikarenakan bangunan lama yang kurang kokoh, ditambah akibat terjadinya kemarau beberapa bulan menyebabkan tanah retak dan saat di guyur hujan retakan memicu terjadinya bagian pondasi amblas.
”Kondisi ini cukup mengkhawatirkan, selain mengganggu aktivitas kegiatan Belajar Mengajar (KBM), tetapi juga mengancam kerusakan badan gedung, jika tidak dilakukan upaya penanganan secepatnya. Terlebih lagi lokasi sekolah ini berada di ketinggian atau atas bukit sehingga lebih rentan terhadap longsor,” ungkapnya, Selasa 22 Oktober 2024.
Dijelaskan, SMP tersebut memiliki tujuh RKB dengan jumlah siswa 36 orang. Dimana selain gedung uang pondasinya amblas, ada juga gedung lainnya yang sudah lama rusak parah dengan keadaan dinding-dinding retak dan atap hampir ambruk, bahkan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan gedung tersebut tidak difungsikan sebagi mana mestinya.
”Untuk bangunan gedung yang telah lama rusak sudah kami laporkan dengan Disdikbud Lambar, serta laporan melalui Dapodik, tetapi hingga sekarang belum ada respon untuk penanganannya,” keluhnya.
Atas kondisi kerusakan gedung yang terjadi, pihaknya mengharapkan kepada pemerintah melalui Disdikbud Lambar, dapat mengupayakan untuk penanganan terhadap kerusakan yang terjadi terutama yang sifatnya urgent untuk mencegah bertambah parahnya kerusakan dan berpotensi ambruk.
”Sekarang ini intensitas hujan cukup tinggi sangat berpotensi mempercepat kerusakan dan jika ini tidak diberikan penanganan segera kita tinggal tunggu waktu bangunan sekolah di SMP ini semakin parah dan nampaknya akan terhambatnya KBM,” ujar dia. (rinto/nopri)