Tunggu Guru Penggerak, Pesisir Barat Masih Kekurangan Kepsek Definitif

PESISIR TENGAH – Hingga kini masih ada beberapa sekolah di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) khususnya sekolah yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat, baik Sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang masih dipimpin oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah (Kepsek).

Kepala Disdikbud Kabupaten Pesbar, Edwin Kastolani Burtha, S.H, M.P., mengatakan, kini masih ada beberapa sekolah yang dijabat oleh Plt. Kepsek. Hal itu, salah satunya karena kurangnya guru yang memiliki sertifikat guru penggerak, sebagai salah satu syarat untuk menjadi kepala Sekolah definitif.

“Disdikbud Pesbar kini masih menunggu status dari lulusan guru penggerak yang ada di Kabupaten ini untuk diusulkan menjadi Kepsek dan Pengawas sekolah,” katanya.

Dikatakannya, kemungkinan akhir 2024. Tapi, Disdikbud Pesbar juga akan melihat ulang seluruh data terkait dengan lulusan guru penggerak dan data Kepsek baik SD dan SMP di Kabupaten Pesbar, karena berdasarkan data yang ada terdapat beberapa Kepsek akan memasuki purna bakti ditahun 2025 mendatang. Sehingga, itu akan mengalami kekurangan untuk kebutuhan Kepsek, karena saat ini sekolah yang masih dijabat oleh Plt.Kepsek itu terdapat sekitar 16 sekolah baik SD dan SMP di Kabupaten setempat.

“ Tapi, untuk data pastinya apakah ada pembaruan data atau tidak, pihaknya juga masih menunggu data update dari operator Disdikbud Pesbar,” jelasnya.

Tapi, lanjutnya, hingga kini Kepsek di Kabupaten Pesbar masih ada kekurangan. Dirinya berharap di akhir 2024 nanti bisa terpenuhi setelah ada hasil kelulusan guru penggerak. Karena saat ini untuk salah satunya syarat bisa menjabat menjadi Kepsek definitif itu yakni memiliki sertifikat sebagai guru penggerak. Berbeda dengan beberapa tahun  harus memiliki sertifikat pendidikan calon kepala sekolah, maka bisa menjadi Kepsek definitif.

“ Sedangkan, untuk jumlah guru yang mengikuti proses pendidikan guru penggerak di Kabupaten Pesbar ini keseluruh ada sekitar 32 guru, mudah-mudahan semuanya nanti bisa lulus semua dan memiliki sertifikat guru penggerak,” pungkasnya.(yayan/*)