Ternyata Merokok Sambil Ngopi, Berbahaya untuk Jantung

Radarlambar.Bacakoran.co - Banyak sekali orang yang bersantai merokok sambil minum kopi. Tapi ternyata kebiasaan itu berbahaya untuk jantung?
Berdasarkan hasil penelitian oleh Charalambos Vlachopoulos, MD dan sejumlah peneliti lain dari Departemen Kardiologi Athens Medical School, Yunani, zat kafein dan rokok yang dikonsumsi bersamaan bisa berinteraksi dan menghasilkan efek negatif pada jantung.
Bahkan, hasil studi lain yang dipublikasikan dalam Journal of the American College of Cardiology menunjukkan peningkatan risiko kekakuan di pembuluh darah lebih mungkin terjadi pada partisipan yang minum kopi dan merokok disaat yang bersamaan.
Kombinasi kopi dan rokok ternyata bisa mempercepat kerusakan jantung karena kandungan nikotin didalam rokok dan kafein didalam kopi mampu meningkatkan kerja jantung jadi lebih cepat karena keduanya bisa menyebabkan hipertensi.
Karena efeknya sama, sehingga kafein didalam kopi serta nikotin didalam rokok bekerja saling menguatkan sehingga jantung bekerja terlalu cepat akibat efek dari kedua senyawa itu, maka beban yang ditanggung akan meningkat sehingga lama-kelamaan akan lebih cepat rusak.
Rokok adalah faktor risiko paling utama pada berbagai kasus gangguan jantung dan pembuluh darah. Selain itu, rokok juga ternyata menjadi faktor risiko berbagai penyakit kronis terutama kanker. Pada perempuan, berbagai senyawa racun dalam rokok bisa mengganggu pertumbuhan janin selama masih berada dalam kandungan.
Berikut bahaya minum kopi sambil merokok:
1.    Akan memperkuat ketergantungan  karena faktor kebiasaan.
2.    Akan menyebabkan tekanan darah tinggi, karena saat mengkonsumsi kopi dan rokok secara bersamaan ternyata kopi akan menyebabkan aliran darah meningkat, sementara rokok yang dihisam dapat mempersempit arteri. Sehingga kombinasi keduanya bisa menyebabkan berkembangnya plak pada arteri yang membuatnya kaku dan kehilangan elastisitas.
3.    Akan menyebabkan penyakit kardiovaskuler, dimana minum kopi dan merokok secara bersamaan  bisa meningkatkan kekakuan pembuluh darah dan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.(*)