Debat Publik Pertama, Tiga Pasangan Cabup-Cawabup Pesisir Barat Adu Visi Misi
DEBAT : Tiga pasangan Cabup-Cawabup Pesisir Barat sampaikan visi dan misi pada pelaksanaan debat publik pertama. Foto Dok --
PESISIR TENGAH – Tiga pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), yakni pasangan nomor urut 01 Dedi Irawan-Irawan Topani, pasangan nomor urut 02 Septi Heri Agusnaeni-Ade Abdul Rochim, dan pasangan nomor urut 03 N. Lingga Kusuma-Erlina, beradu visi dan misi pada debat publik pertama yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat di ruang rapat gedung DPRD Pesbar, Sabtu, 2 November 2024 malam kemarin.
Berdasarkan pantauan dari kanal streaming dalam debat yang disiarkan langsung itu, visi dan misi pertama disampaikan oleh Paslon nomor urut 01 Dedi Irawan-Irawan Topani, disampaikan oleh Dedi Irawan bahwa, Paslon 01 dengan mengusung visi yakni menuju Kabupaten Pesisir Barat yang sejahtera, maju, madani, dan religius sebagai daerah tujuan wisata yang terdepan.
“Fokus pembangunan kami berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan dan pengembangan potensi lokal,” kata Dedi.
Ditambahkannya, untuk mencapai visi itu paslon 01 memiliki beberapa misi, yang tentunya kami memerlukan dukungan masyarakat, dunia usaha, swasta, termasuk stakeholder dan juga pemerintah Provinsi dan Pusat, yakni dengan misi sejahtera. Hal ini berkaitan dengan infrastruktur indikator ekonomi, bukan hanya jalan sebagai urat nadi perekonomian, namun infrastruktur juga harus diterima oleh seluruh masyarakat.
“Seperti infrastruktur air bersih, irigasi, pendidikan, telekomunikasi, kesehatan serta jalan yang baik,” katanya.
Saat ini, kata dia, tingkat kemiskinan di Pesbar adalah 12,64 persen, peringkat ke 13 di Provinsi Lampung, ini tentu menjadi perhatian, dan harus berani bersatu untuk dan bersaing untuk mengatasi permasalahahn ini. Pengentasan kemiskinan hanya dapat dicapai jika birokrasi Pemerintahan Daerah harus berperan dengan baik dan mampu berperann dengan baik untuk melaksanakan fungsi kebijakan publik. ASN masih belum efektif sebagai pelayanan publik, hal itu tercermin dari indeks SPBE, ini karena belum semua pelayanan berbasis digital dan tidak semua OPD menerapkan SOP.
“Kami juga akan melakukan pengembangan kompentasi, pengembangan metode hak asn, peningjatan nilai SPBE, mencegah tindak pidana korupsi. Sedangkan, sasaran dari kebiakan kami yakni untuk mendukung ASN yang berakhlak,” jelasnya.
Sementara itu, Paslon 02 dalam visi dan misinya yang disampaikan Cabup Septi Heri Agusnaeni, jika terpilih akan menjalankan program kerja dengan visi Pesisir Barat maju mandiri, berkelanjuutan. Dengan misi transformasi sosial, ekonomi, tata kelola birokrasi yang profesional, bersih dan humanis.
“Selain itu, mewujudkan jaminan keamanan rakyat yang wajib dirasakan di segala aspek yang berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi dan budaya,” ungkapnya.
Ditambahkannya, ketahanan sosial dan budaya serta optimalisasi pariwisata tentu tak luput dari misi yang kami bawa dalam lima tahun kedepan. Nilai-nilai positif yang ditanamkan secara fundamental oleh pemimpin sebelumnya di Kabupaten ini tentu juga akan kami sambung menjadi sebuah gerakan estafet berkelanjutan dengan terus meningkatkan dan penyempurnaan untuk tercapainya kehidupan masyarakat sejahtera adil dan makmur.
“Visi misi dan program kerja diyakini akan tercapai, sehingga masyarakat di Kabupaten Pesbar akan selalu tersenyum dan bahagia, mana kala kesehatan terjamin, fasilitas lengkap, dan merata. Selain itu, jaminan sosial yang tak kalah pentingnya adalah prodiktifitas ekonomi yang stabil dan meningkat,” paparnya.
Sementara, visi misi Paslon 03, yang disampaikan N.Lingga Kusuma, bahwa visi misi yang disusun merupakan gambaran besar dari cita-cita yang ingin dicapai bersama masyarakat. Pihaknya hadir dengan visi misi yang jelas untuk mewujudkan poembangunan yang nyata dan pelayanan publik yang murni melayani dan tidak ingin dilayani.
“ Karena itu kami melahirkan satu visi yakni terwujudnya Kabupaten Pesisir Barat yang lebih sejahtera, maju dan bermartabat,” kata Lingga.
Sejahtera, lanjut dia, ketika kita bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. Sedangkan, maju ketika kita sudah tersedianya infrastruktur yang memadai pelayanan publik yang baik, dan bermartabat ketika kita semua bisa menghormati nilai-nilai moral, etika, hak asasi manusia.