Pohon Bidara, Mitos atau Fakta dalam Mencegah Teluh?
Bidara tumbuhan yang banyak manfaat / Foto -- Freepik--
Radarlambar.bacakoran.co - Pohon bidara (Ziziphus mauritiana) telah lama dikenal dalam tradisi masyarakat Indonesia, tidak hanya karena manfaatnya dalam bidang kesehatan, tetapi juga karena berbagai cerita mistis dan kepercayaan yang mengelilinginya. Salah satu kepercayaan populer adalah bahwa pohon bidara dapat mencegah atau mengusir teluh, santet, atau gangguan makhluk halus. Namun, apakah klaim ini berdasarkan fakta atau hanya sekadar mitos? Mari kita bahas lebih lanjut.
Pohon bidara telah digunakan dalam berbagai tradisi keagamaan dan budaya, terutama di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah. Dalam konteks Islam, pohon bidara disebutkan dalam beberapa hadis, di antaranya sebagai tanaman yang memiliki banyak manfaat. Di Indonesia, pohon ini sering kali dianggap sebagai tanaman yang sakral dan memiliki kekuatan mistis.
Dibanyak daerah, masyarakat percaya bahwa pohon bidara memiliki kemampuan untuk mengusir energi negatif, termasuk teluh atau santet. Beberapa orang bahkan menanam pohon bidara di sekitar rumah atau di pekarangan untuk melindungi keluarga mereka dari gangguan makhluk halus atau kekuatan jahat.
Selain sebagai tanaman yang dipercaya memiliki kekuatan mistis, pohon bidara juga dikenal dalam pengobatan tradisional. Daun bidara, buahnya, dan akar pohon ini digunakan untuk berbagai macam pengobatan. Beberapa manfaat kesehatan yang diyakini dapat diperoleh dari pohon bidara antara lain:
-Mengobati masalah kulit Daun bidara dipercaya dapat menyembuhkan luka, gatal-gatal, dan infeksi kulit.
-Menjaga kesehatan tubuh Daun bidara juga dikatakan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki pencernaan, dan meredakan beberapa penyakit ringan.
- Mengatasi masalah kejiwaan : Dalam beberapa praktik pengobatan tradisional, pohon bidara juga dianggap memiliki khasiat dalam menenangkan pikiran dan mengurangi stres.
Namun, meskipun terdapat manfaat kesehatan yang terukur secara ilmiah dari pohon bidara, tidak ada bukti yang secara langsung mendukung klaim bahwa pohon ini dapat mencegah atau mengusir teluh secara fisik atau spiritual.