Apa Sebenarnya Lubang Misterius Serap Air Sungai di Blitar hingga Kering, ini Penjelasan Ahli

Lubang misterius yang muncul di Sungai Kalisat Tenggong Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Foto BPBD Blitar--

Radarlambar.bacakoran.co- Sebuah objek lubang besar seketika muncul di Sungai Kalisat Tenggong, tepatnya di Dusun Kaliandon, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Lubang tersebut memiliki diameter sekitar 1,5 meter dan kedalaman sekitar 10 meter.

Lubang ini pertama kali ditemukan oleh dua warga setempat, Nurudin dan Suyono, yang sedang menuju sungai untuk mencari rumput pada Jumat (1/11) pagi.

Setelah penemuan itu, aliran air dari sungai tampak mengarah ke dalam lubang tersebut, namun air tidak bisa menggenang di dalamnya, menyebabkan bagian sungai lainnya menjadi kering.

Menurut Amien Widodo, seorang ahli geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, fenomena tersebut disebabkan oleh karakteristik geologi daerah Blitar yang didominasi oleh batuan kapur.

Amien menjelaskan bahwa batu kapur cenderung membentuk gua atau sinkhole di bawah permukaan tanah.

dia mengatakan, wilayah Blitar selatan memang terkenal dengan batuan kapur, mirip dengan daerah Wonosari. Batuan ini mudah terkikis oleh air, dan terkadang bisa menciptakan gua-gua yang akhirnya ambruk atau membentuk lubang besar.

Amien menambahkan bahwa terbentuknya lubang tersebut adalah proses alami karena batu kapur mudah terlarut oleh air, yang menyebabkan gua-gua yang ada di bawah tanah terus membesar.

"Proses ini terjadi karena air terus mengikis bagian bawah gua, menyebabkan gua semakin dekat dengan permukaan, hingga akhirnya bisa muncul sebagai lubang," ujarnya.

Fenomena seperti ini berisiko mengganggu aliran sungai, bahkan bisa menyebabkan sungai menghilang karena airnya masuk ke dalam gua yang terbentuk.

Dia menyebut bahwa Ini adalah fenomena yang biasa terjadi di daerah batu kapur. Di tempat-tempat seperti ini, sungai bisa lenyap karena air mengalir ke dalam gua. "Jika tidak ada banyak aktivitas manusia di sekitar, hal ini mungkin tidak terlalu berisiko, tapi bisa jadi masalah jika banyak orang yang berada di sekitarnya," tambah Amien.

Untuk mengatasi potensi dampak dari lubang tersebut, Amien menyarankan agar dilakukan pemetaan untuk mengetahui sejauh mana lubang itu membesar dan bagaimana pengaruhnya terhadap aliran sungai.

"Pemantauan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah lubang ini hanya terbatas pada area kecil atau semakin meluas. Jika hanya sebesar itu, mungkin bisa ditangani dengan menambalnya atau membangun jembatan untuk menutupnya," ujarnya.

Amien juga menyarankan untuk memetakan arah aliran air ke dalam gua tersebut agar bisa lebih memahami dampaknya pada lingkungan sekitar.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan