Pasca Amukan Gajah Suoh, Warga Siaga, Satgas Lakukan Blokade
Camat Suoh Dapet Jakson meninjau lokasi insiden kawanan gajah liar mengamuk di Talang Sindang Pekon Rowo Rejo Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat, pada Jumat dini hari 15 November 2024. Foto Dok--
SUOH – Usai insiden kawanan gajah liar mengamuk di Talang Sindang, Pekon Rowo Rejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, pada Jumat dini hari 15 November 2024 lalu. Kini membuat warga setempat cemas.
Meskipun saat ini kawanan gajah mulai bergeser menjauh dari permukiman warga setempat, namun Satgas dan warga terus bersiaga.
Camat Suoh, Dapet Jakson, S.Sos., mengungkapkan bahwa meskipun kawanan gajah masih cukup dekat, mereka tidak berada di areal permukiman. Namun, potensi kawanan gajah kembali memasuki pemukiman masih ada, sehingga masyarakat tetap berada dalam kewaspadaan tinggi.
”Sejauh ini, masyarakat masih merasa was-was karena kawanan gajah tersebut masih cukup dekat. Kami terus melakukan upaya blokade dengan bantuan satgas dan masyarakat, baik siang maupun malam," kata Dapet Jakson.
Terkait dengan kerusakan yang ditimbulkan akibat amukan gajah, sejumlah rumah warga dilaporkan rusak dan mengalami kerugian materiil. Pihak kecamatan berjanji akan melaporkan insiden ini kepada pihak-pihak terkait, agar bantuan dan penanganan lebih lanjut dapat segera dilakukan.
Ia berharap warga setempat terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan keamanan dan mengantisipasi kemungkinan kawanan gajah liar kembali memasuki pemukiman mereka.
Diberitaka sebelumnya, Warga Talang Sindang, Pekon Rowo Rejo, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, dikejutkan oleh serangan kawanan gajah liar yang menerobos pemukiman mereka pada Jumat dini hari, 15 November 2024. Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan parah pada belasan rumah dan satu unit mobil, serta menimbulkan kepanikan di kalangan warga setempat.
Sekitar pukul 01.00 Wib, saat sebagian besar warga tengah terlelap, sekitar 18 ekor gajah memasuki permukiman, merusak 15 rumah dengan kerusakan berat dan sekitar 80% dari rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Diantara rumah yang rusak parah adalah milik Heri, Herman, Keri, Sutono, dan Bayu. Selain itu, satu unit mobil milik warga juga dilaporkan rusak parah akibat serangan tersebut.
Insiden ini menambah daftar panjang konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah tersebut, yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dalam upaya mitigasi dan penyelesaian masalah agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. *