Jejak Karier Effendi Simbolon: Dari Politikus Senior Hingga Pemecatan di PDI-P

Effendi Simbolon, Kader Senior PDI Perjuangan yang di pecat karena dukung Ridwal Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.//Foto:dok/net.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan baru saja mengambil langkah tegas dengan memecat salah satu kader seniornya, Effendi Simbolon, dari keanggotaan partai. Keputusan ini diambil setelah Effendi menyatakan dukungannya kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, yang bertentangan dengan kebijakan partai. Ketua DPP PDI-P, Djarot Syaiful Hidayat, mengonfirmasi bahwa tindakan Effendi dianggap melanggar kode etik, disiplin, serta anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.

 

Bahkan kata Djarot Sabtu 30 November 2024 kemarin, Effendi Simbolon resmi diberhentikan dari PDI-P karena melanggar aturan partai. Itu adalah konsekuensi dari sikap yang tidak sesuai dengan garis kebijakan partai.

 

Sayangnya ketika dimintai tanggapan politisi senior PDI-P itu hanya merespons singkat dengan mengirimkan gambar Paus Fransiskus bertuliskan "Semoga Tuhan Berkati" melalui aplikasi pesan singkat. Sikap ini menjadi sorotan di tengah dinamika politik yang sedang memanas.

 

Karier Politik Effendi Simbolon

Effendi memulai karier politiknya di PDI-P dengan bergabung pada awal 2000-an. Ia pertama kali terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 2004 dan berhasil mempertahankan kursinya selama empat periode berturut-turut. Dalam perjalanan kariernya, Effendi pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII yang membawahi isu energi, riset, teknologi, dan lingkungan hidup hingga 2013. Sejak 2019, ia aktif di Komisi I DPR RI yang berfokus pada urusan pertahanan, luar negeri, serta komunikasi dan informasi.

 

Di internal partai, Effendi pernah menduduki posisi strategis sebagai Ketua Bidang Sumber Daya dan Dana DPP PDI-P. Bahkan, ia sempat menjadi kandidat Sekretaris Jenderal PDI-P untuk periode 2010-2015.

 

Kontroversi dan Pemecatan

Pemecatan Effendi berawal dari sikapnya yang dianggap membangkang keputusan partai. PDI-P telah menetapkan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai pasangan calon yang diusung untuk Pilkada Jakarta 2024. Namun, Effendi justru secara terbuka mendukung Ridwan Kamil-Suswono, pasangan calon dari partai lain.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan