Alam Semesta Mengalami Getaran Terus-Menerus, Bukti Ilmiah Terbaru
GAMBARAN - Alam semesta.//Foto: IStock--
Radarlambar.bacakoran.co - Para ilmuwan dari Australia berhasil mengumpulkan bukti bahwa alam semesta kita mengalami getaran terus-menerus. Melalui detektor gelombang gravitasi canggih, mereka mengkonfirmasi adanya getaran latar belakang yang kemungkinan besar berasal dari interaksi lubang hitam di pusat galaksi.
Penelitian yang dilakukan oleh Matthew Miles dari Universitas Teknologi Swinburne dan Rowina Nathan dari Universitas Monash ini diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. Mereka menemukan bahwa gelombang gravitasi latar belakang lebih keras daripada yang selama ini diperkirakan.
Apa itu Gelombang Gravitasi?
Gelombang gravitasi adalah distorsi dalam struktur ruang dan waktu yang terjadi akibat tabrakan objek-objek masif, seperti lubang hitam. Fenomena ini memungkinkan ilmuwan mempelajari interaksi antara lubang hitam, terutama saat mereka mengorbit satu sama lain.
Detektor di Bumi selama ini hanya mampu menangkap gelombang gravitasi dengan frekuensi tinggi, yang muncul dari tabrakan lubang hitam kecil. Namun, penelitian terbaru menemukan indikasi adanya gelombang gravitasi frekuensi rendah yang dihasilkan oleh lubang hitam supermasif.
Pulsar dan Teleskop MeerKAT
Tim peneliti memanfaatkan pulsar, bintang neutron yang memancarkan radiasi seperti mercusuar, untuk mendeteksi gelombang gravitasi ini. Dengan teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan, mereka mengamati bagaimana gelombang gravitasi memengaruhi waktu kedatangan sinyal dari pulsar ke Bumi.
Dalam penelitian ini, mereka mendapati bahwa perubahan ruang dan waktu akibat gelombang gravitasi lebih signifikan dari perkiraan sebelumnya.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa keberadaan lebih banyak lubang hitam supermasif di alam semesta.
Kesimpulan dan Penelitian Lanjutan
Selain lubang hitam, para ilmuwan juga mempertimbangkan bahwa gelombang gravitasi ini bisa berasal dari sumber lain, seperti sisa-sisa peristiwa besar di awal terbentuknya alam semesta. Temuan ini mendorong penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam tentang fenomena ini dan dampaknya terhadap alam semesta. (*)