Lampung Barat Kekurangan PPL

Kepala DTPH Lambar Ir. Nata Djudin Amran----

BALIKBUKIT - Kabupaten Lampung Barat masih kekurangan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Saat ini, jumlah PPL di daerah ini hanya 70 orang, terdiri dari 38 pegawai negeri sipil (PNS) dan 32 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Padahal, dengan luasnya wilayah dan banyaknya pekon/kelurahan yang harus dijangkau, jumlah PPL yang ada jauh dari cukup.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Lampung Barat, Ir. Nata Djudin Amran, menyampaikan bahwa dengan 136 pekon/kelurahan yang tersebar di seluruh Kabupaten Lampung Barat, idealnya satu PPL membawahi satu pekon. Namun, kenyataannya saat ini banyak PPL yang terpaksa membawahi lebih dari satu pekon.

“Jumlah PPL yang ada saat ini masih sangat kurang. Jika kita merujuk pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2008 tentang sistem penyelenggaraan penyuluhan, seharusnya ada satu penyuluh untuk setiap desa atau pekon. Namun, kami hanya memiliki 70 PPL, sementara pekon dan kelurahan yang harus dijangkau ada 136. Tentunya, hal ini mempengaruhi kualitas dan intensitas penyuluhan yang diterima oleh para petani,” ungkap Nata Djudin Amran pada Minggu (8/12/2024).

Saat ini, lanjut dia, satu penyuluh sering kali harus menangani 2 hingga 3 pekon sekaligus, yang tentu saja menyulitkan mereka untuk memberikan perhatian yang maksimal kepada setiap pekon. Tugas mereka meliputi penyuluhan terkait pertanian, perkebunan, perikanan, hingga segala aspek yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat di pekon.

Menurut Nata, idealnya setiap penyuluh harus dapat fokus pada satu pekon untuk memaksimalkan efektivitas tugas penyuluhan. Namun, karena keterbatasan jumlah PPL, sebagian penyuluh terpaksa bekerja lebih keras dengan mengurus lebih dari satu pekon yang bisa berjarak cukup jauh satu sama lain.

Masih kata dia, untuk mengatasi masalah kekurangan PPL ini, pihaknya sudah mengajukan permohonan tambahan tenaga penyuluh kepada pemerintah pusat. Dengan adanya tambahan PPL, diharapkan dapat menciptakan keseimbangan dalam distribusi tenaga penyuluh di setiap pekon, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat.

“Penyuluh merupakan ujung tombak dalam memajukan sektor pertanian di Lampung Barat. Mereka tidak hanya memberikan pelatihan dan informasi terkait pertanian, tetapi juga menjadi motivator bagi petani untuk terus berinovasi. Oleh karena itu, kami terus mengajukan permohonan kepada pemerintah agar dapat dilakukan penambahan jumlah PPL,” tegas Nata. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan