Warga Pergoki Harimau Memangsa Babi Hutan
WARGA mendapati seekor Harimau Sumatera sedang memangsa babi hutan di area perkebunan. -Foto Dok---
BALIKBUKIT – Kejadian mengejutkan terjadi di Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, saat warga mendapati seekor Harimau Sumatera sedang memangsa babi hutan di area perkebunan. Insiden ini terjadi pada Minggu pagi, 8 Desember 2024, sekitar pukul 09.00 Wib, dan langsung memicu kepanikan di kalangan warga setempat.
Peristiwa tersebut bermula ketika beberapa warga yang sedang dalam perjalanan menuju kebun mereka mendapati pemandangan yang tak biasa, seekor Harimau Sumatera sedang menikmati mangsanya. Begitu melihat kehadiran manusia, harimau tersebut langsung meninggalkan lokasi dan melarikan diri ke arah hutan. Meskipun tidak ada korban jiwa, insiden ini langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan warga.
Peratin Pekon Sukamarga, Jaimin, menyampaikan laporan pertama kali diterima dari seorang warga bernama Bapak Ahim, yang langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Satgas setempat. "Kami segera menindaklanjuti laporan warga dan mengingatkan masyarakat untuk sementara waktu tidak beraktivitas di jalur-jalur yang rawan kedatangan satwa liar, khususnya Harimau Sumatera," ungkap Jaimin.
Sementara itu, Kepala Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh, Sulki S.H, juga membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa kawasan tersebut merupakan jalur lintasan satwa liar, termasuk harimau Sumatera yang kerap terlihat di wilayah tersebut.
"Gunung Lanang, Batu Ampar, Cibulok, Fogow Giri, dan Gunung Ayen adalah jalur-jalur yang sering dilalui oleh satwa liar. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menghindari aktivitas di kawasan-kawasan tersebut," ujar Sulki.
Pihak TNBBS juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di pagi dan malam hari, ketika aktivitas satwa liar cenderung lebih sering terjadi. Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya menjaga keseimbangan alam serta keselamatan diri. "Keamanan masyarakat harus menjadi prioritas, namun kita juga harus menjaga kelestarian alam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk saling menghormati dan menjaga batas antara manusia dan satwa liar," tegas Sulki.
Insiden kemunculan harimau ini menambah daftar peringatan akan potensi ancaman dari satwa liar di Lampung Barat, khususnya di kawasan yang berbatasan langsung dengan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak mengambil risiko dengan melakukan aktivitas di daerah-daerah yang diketahui menjadi jalur perlintasan satwa liar.
Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan alam, serta kesadaran akan potensi bahaya yang bisa timbul akibat interaksi antara manusia dan satwa liar. Pemerintah setempat bersama pihak TNBBS akan terus berkoordinasi untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat serta memastikan keselamatan warga dan keberlanjutan ekosistem satwa liar di kawasan tersebut.
Masyarakat diharapkan dapat lebih peduli terhadap keselamatan diri mereka sendiri serta menjaga keseimbangan alam. Dengan kewaspadaan yang lebih tinggi, diharapkan kejadian serupa dapat dihindari, serta hubungan yang lebih baik antara manusia dan satwa liar tetap terjaga demi kelestarian alam dan kehidupan yang lebih harmonis. (adi/nopri)